Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapi Runtuhnya Rezim Assad, Israel Kini Perketat Perbatasan dengan Suriah

Hal ini diberlakukan IDF untuk mengantisipasi pergerakan pemberontak Suriah yang kemungkinan akan menyerang Israel setelah jatuhnya rezim Assad.

Penulis: Bobby W
Editor: Sri Juliati
zoom-in Tanggapi Runtuhnya Rezim Assad, Israel Kini Perketat Perbatasan dengan Suriah
khaberni/HO
Tentara Pendudukan Israel (IDF) mengamati peta wilayah yang menjadi lokasi agresi. IDF dilaporkan mulai meningkatkan pengetatan keamanan wilayah Dataran Tinggi Golan untuk mengantisipasi pergerakan pemberontak Suriah yang kemungkinan akan menyerang Israel setelah jatuhnya rezim Assad. 

TRIBUNNEWS.COM - Aksi pemberontak di Suriah yang berhasil menggulingkan pemerintahan rezim Bashar al-Assad ternyata ikut menjadi perhatian bagi Israel.

Guna menghindari konflik di Suriah merembet ke negaranya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pun mengeluarkan kebijakan baru untuk perbatasannya.

Hal ini ditunjukkan IDF melalui pengetatan keamanan wilayah Dataran Tinggi Golan.

Dikutip dari Times of Israel, IDF mengonfirmasi bahwa mereka telah menerapkan strategi pengamanan yang baru di zona penyangga antara Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan.

Hal ini diberlakukan IDF untuk mengantisipasi pergerakan pemberontak Suriah yang kemungkinan akan menyerang Israel setelah jatuhnya rezim Assad.

"IDF telah menempatkan pasukan di zona penyangga dan di beberapa area yang diperlukan untuk mempertahankan, guna memastikan keamanan komunitas di Dataran Tinggi Golan dan warga Israel," ungkap IDF dalam sebuah pernyataannya Minggu (8/12/2024).

"Langkah ini diambil setelah evaluasi yang baru kami lakukan melihat kondisi terbaru (di Suriah) dan kemungkinan masuknya para penembak (dari pemberontak Suriah) ke zona penyangga (Dataran Tinggi Golan)," kata IDF.

Berita Rekomendasi

Dalam pernyataannya tersebut, IDF juga kembali menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tak terlibat atau mendukung pihak mana pun dalam konflik di Suriah.

"Kami menegaskan bahwa IDF tidak campur tangan dalam peristiwa yang terjadi di Suriah," tambah militer.

Seperti yang diketahui sebelumnya, Pemberontak Suriah yang dipimpin oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) mengeklaim bahwa mereka telah merebut kontrol penuh atas Damaskus

Melalui siaran stasiun televisi nasional, mereka juga menyatakan bahwa era kekuasaan keluarga Assad selama 50 tahun telah berakhir.

Baca juga: Suriah Geger Serangan Pemberontak: AS, Yordania, Irak Desak Warga Angkat Kaki Tinggalkan Damaskus

"Setelah 50 tahun penindasan di bawah kekuasaan Baath, kami umumkan hari ini, Minggu (8/12/2024), berakhirnya periode gelap ini dan dimulainya era baru bagi Suriah," ungkap mereka dalam sebuah pernyataan resmi.

Israel Wanti-wanti Pemberontak Suriah

Sebelum pemberontak Suriah menyatakan keberhasilannya menggulingkan rezim Bashar al-Assad, pemerintah Israel ternyata sudah bersiap siaga menghadapi kemungkinan tersebut.

Pada Sabtu (7/12/2024) IDF bahkan sudah mengeluarkan respons berupa "peringatan keras" kepada para pemberontak di Suriah.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas