Jepang Berencana Tingkatkan Anggaran Pertahanan hingga 2 Persen dari PDB Tahun 2027
Keputusan Jepang untuk meningkatkan anggaran pertahanan menjadi 2 persen dari PDB pada tahun 2027 merupakan momen penting dalam strategi keamanan.
Editor: Dewi Agustina
Untuk tahun anggaran 2025, permintaan anggaran mencapai ¥8,73 triliun, yang mencerminkan komitmen berkelanjutan Jepang untuk mencapai tujuan pertahanannya.
"Transformasi ini tidak hanya reaktif tetapi juga menandai kalibrasi ulang strategis yang lebih luas."
Transisi dari postur militer yang sepenuhnya defensif menjadi postur yang secara aktif menghalangi dan mencegat ancaman didukung oleh investasi dalam kapabilitas mutakhir.
Alokasi utama dalam permintaan anggaran tahun anggaran 2025 meliputi:
¥970,0 miliar – Kapabilitas Pertahanan Jarak Jauh: Jepang memprioritaskan senjata presisi jarak jauh seperti rudal Tomahawk, yang memiliki jangkauan 1.600 km (1.000 mil), dan rudal permukaan-ke-kapal Tipe-12 buatan Mitsubishi Heavy Industries yang ditingkatkan, dengan jangkauan yang diperluas hingga 1.000 km (621 mil).
Sistem ini menandakan pembentukan kapabilitas serangan balik yang ditujukan untuk mengatasi ancaman dari Tiongkok dan Korea Utara.
¥537,3 miliar – Pertahanan Udara dan Rudal Terpadu: Jepang memperluas jaringan pertahanan udara dan rudalnya untuk mengatasi ancaman rudal hipersonik dan balistik.
Ini termasuk sistem radar yang ditingkatkan, rudal pencegat canggih, dan operasi gabungan yang ditingkatkan dengan pasukan AS.
¥491,0 miliar – Domain Siber dan Antariksa (digabungkan dari Antariksa [¥226,5 miliar] dan Siber [¥264,5 miliar]): Investasi menargetkan ancaman multidomain yang muncul di seluruh operasi siber, antariksa, dan spektrum elektromagnetik.
Proyek-proyek utama termasuk menyebarkan konstelasi satelit untuk kewaspadaan situasional, kemampuan pelacakan, dan mengintegrasikannya dengan pertahanan serangan balik.
¥407,1 miliar – Fungsi Komando dan Kontrol serta Intelijen: Peningkatan infrastruktur komando, kontrol, dan intelijen akan meningkatkan otonomi operasional dan operasi gabungan, yang penting untuk melaksanakan misi-misi kompleks di kawasan Indo-Pasifik.
¥103,2 miliar – Kemampuan Pertahanan Aset Nirawak: Program modernisasi mencakup penghentian helikopter observasi yang sudah ketinggalan zaman dan investasi dalam pesawat nirawak dan sistem nirawak.
Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tanggap sekaligus mengurangi biaya operasional.
¥447,6 miliar – Manuver Pengerahan dan Perlindungan Sipil: Anggaran ini memperkuat kapasitas Jepang untuk memproyeksikan kekuatan dan melindungi infrastruktur sipil.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.