Kedubes Suriah di Penjuru Dunia Ganti Bendera Jadi Bintang Tiga, Rayakan Runtuhnya Rezim Assad
Kedutaan besar Suriah di penjuru dunia kompak mengganti bendera kebangsaan pasca rezim Bashar al-Assad digulingkan Abu Mohammad al-Julani
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah kedutaan besar Suriah di penjuru dunia kompak mengganti bendera kebangsaan Suriah dengan bendera revolusi, perubahan ini dilakukan setelah rezim Bashar al-Assad digulingkan kelompok pemberontak.
Pergantian bendera terlihat pertama kali di kedutaan Suriah di ibu kota Rusia, Moskow.
Sekelompok pria mengibarkan bendera oposisi sehari setelah pemerintahan Bashar al-Assad di Damaskus runtuh di sabotase kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) di bawah pimpinan Abu Mohammad al-Julani.
“Hari ini kedutaan [Suriah] dibuka dan beroperasi seperti biasa di bawah bendera baru,” kata seorang perwakilan kedutaan kepada kantor berita Rusia TASS.
Tak hanya kedutaan Suriah di Rusia, Kedutaan besar Suriah di Malaysia, Indonesia, hingga Yunani juga turut mengganti bendera mereka di akun resmi media sosial.
Di Spanyol, sekitar 150 orang bersorak dan meneriakkan "Kebebasan!" di kedutaan besar Suriah di Madrid.
Perayaan itu dilakukan sekelompok orang sambil melemparkan bendera pemerintah Presiden Bashar Al Assad ke tanah. Kemudian mengibarkan bendera hitam, hijau, dan putih dengan tiga bintang yang digunakan oleh para pemberontak.
"Ini adalah hari yang tak terlupakan bagi seluruh rakyat Suriah. Tanggal 8 Desember 2024. Kami akan menciptakan negara yang bebas untuk semua rakyat Suriah," kata Bilal Kutaini, 32, seorang dokter gigi, di luar kedutaan Suriah di Madrid, Spanyol yang dikutip oleh Reuters.
Perubahan ini menandai berakhirnya lebih dari lima dekade kekuasaan keluarga Assad di Suriah.
Perbedaan Bendera Baru Suriah
Melansir NDTV, bendera baru Suriah merupakan versi modifikasi dari bendera kemerdekaan yang pertama kali digunakan pada 1932, saat Suriah meraih kemerdekaannya dari Prancis.
Baca juga: Suriah Ganti Rezim, Ganti Bendera, Apa Arti Bendera Revolusi Suriah?
Setelah merdeka penuh, Suriah berjuang untuk persatuan Arab. Suriah lalu bergabung dengan Mesir mendirikan United Arab Republic pada 1958.
United Arab Republic menggunakan Bendera Pembebasan Arab dari revolusi Mesir 1952 yang berwarna merah, putih, hitam dengan dua bintang hijau untuk lambang kedua negara bagian.
Namun, Suriah kemudian memisahkan diri dari United Arab Republic pada 1961.
Sejak itu, tepatnya pada 29 Maret 1980, pemerintah Suriah resmi mengadopsi bendera United Arab Republic yang berwarna merah, putih, hitam dengan dua bintang hijau sebagai bendera nasional.
Berbeda dari bendera lama yang digunakan selama rezim Assad, yang terdiri dari merah di atas, putih di tengah, dan hitam di bawah.
Bendera baru oposisi Suriah yang berwarna garis hijau di atas, putih di tengah, dan hitam dibawah menyematkan gambar tiga bintang berwarna merah.
Bendera oposisi tersebut memiliki makna sejarah yang mendalam, bermula dari perjuangan Suriah untuk meraih kemerdekaan.
Pemberontak yang kini menguasai Suriah menyatakan bahwa perubahan bendera ini adalah simbol dari era baru yang lebih demokratis dan bebas dari pemerintahan otoriter.
Dengan transisi kekuasaan yang semakin jelas, pernyataan ini mencerminkan harapan untuk membangun negara yang lebih adil dan bebas dari rezim yang telah lama berkuasa.
Makna Bendera Baru Suriah
Tiga bintang merah yang ada di bendera Suriah saat ini melambangkan perlawanan kelompok pemberontak Suriah terhadap rezim otoriter Bashar Al Assad.
Sementara itu, tiga persegi panjang berwarna hijau, putih, dan hitam di bendera tersebut melambangkan kekhalifahan Islam yang dahulu pernah berkuasa di Suriah, yakni Dinasti Rasyidin, Umayyah, dan Abbasiyah.
Warna merah melambangkan darah yang tertumpah dalam revolusi untuk kebebasan warga Suriah.
Putih menunjukkan masa depan yang damai. Sementara hitam untuk dugaan penindasan yang dialami oleh orang Arab.
(Tribunnews.com / Namira Yunia)