Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Muhammad Al-Julani: Oposisi Suriah Janji Akan Bubarkan Pasukan Keamanan Rezim Assad

Muhammad Al-Julani, pemimpin oposisi Suriah, HTS, janji akan bubarkan pasukan keamanan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad yang kini digulingkan.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Muhammad Al-Julani: Oposisi Suriah Janji Akan Bubarkan Pasukan Keamanan Rezim Assad
Daily News Egypt
Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammad al-Julani. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin oposisi Suriah, Abu Muhammad al-Julani, mengatakan ia akan membubarkan pasukan keamanan rezim Presiden Bashar al-Assad setelah digulingkan pada 8 Desember lalu.

Rezim Assad tumbang setelah menghadapi serangan oposisi Suriah yang dimulai pada 27 November 2024.

Faksi oposisi Suriah akan menggantikan rezim Assad selama tiga bulan dengan pemerintahan transisi yang terdiri dari para menteri yang memerintah di barat laut Suriah.

Abu Muhammad Al-Julani yang memimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), sebuah aliansi oposisi bersenjata Suriah, mengatakan akan mengampuni semua warga yang menjalani wajib militer yang bertugas pada masa rezim Assad.

"Saya akan berupaya membubarkan badan keamanan yang berafiliasi dengan rezim sebelumnya dan menutup penjara-penjara terkenal," tulisnya dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, Kamis (12/12/2024).

Setelah rezim Assad runtuh, warga Suriah berbondong-bondong ke penjara-penjara yang digunakan sebagai tempat memenjarakan puluhan ribu orang selama masa pemerintahan rezim Assad.

Beberapa tahanan dilepaskan hidup-hidup dari penjara-penjara tersebut, yang lain teridentifikasi tewas dan ribuan lainnya belum ditemukan.

Berita Rekomendasi

"Kami terus memantau dengan cermat isu potensi gudang senjata kimia dan berkoordinasi dengan organisasi internasional untuk mengamankannya," kata Abu Muhammad Al-Julani.

Oposisi Suriah telah mengumumkan mereka tidak akan menggunakan senjata-senjata ini dalam keadaan apapun.

Abu Muhammad Al-Julani juga menegaskan ia akan membentuk pemerintahan teknokrat.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh oposisi Suriah mengatakan, pemerintahan transisi saat ini dijadwalkan untuk memerintah hingga Maret 2025.

Baca juga: Putin Tolak Temui Assad, Menlu Rusia: Kembalilah ke Suriah, Selesaikan Masalahmu Sendiri

Runtuhnya Rezim Assad dalam Perang Saudara Suriah

Rezim Assad dari Partai Baath runtuh pada 8 Desember 2024, setelah oposisi mengumumkan perebutan ibu kota Suriah, Damaskus.

Sebelumnya, oposisi bersenjata Suriah yang terdiri dari banyak faksi, meluncurkan serangan pada 27 November 2024 di Idlib, hingga berhasil merebut kota Aleppo, Hama, Homs, dan Damaskus dalam waktu kurang dari dua minggu.

Aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang dipimpin oleh Abu Muhammad Al-Julani mendeklarasikan runtuhnya rezim Assad melalui pidato di Damaskus pada Minggu (8/12/2024).

Runtuhnya rezim Assad adalah buntut dari perang saudara di Suriah yang berlangsung sejak 2011 ketika rakyat Suriah menuntut turunnya rezim Assad.

Iran mulai membantu rezim Assad pada 2011 dan Rusia mulai terlibat di tahun 2015.

Pertempuran sempat meredup pada 2020 setelah Rusia dan Turki menengahi perjanjian gencatan senjata antara rezim Assad dan oposisi di Idlib, sebelum meletus lagi pada 27 November lalu.

Rezim Bashar al-Assad berkuasa sejak 2000, setelah meneruskan kekuasaan ayahnya, Hafez al-Assad pada 1971-2000.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas