Peskov: Belum Ada Keputusan Akhir Terkait Pangkalan Rusia di Suriah
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa saat ini belum ada keputusan terkait nasib pangkalan Rusia yang berada di Suriah.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa saat ini belum ada keputusan terkait nasib pangkalan Rusia yang berada di Suriah.
Peskov menjelaskan nasib pangkalan Rusia akan ditentukan setelah adanya pembicaraan dengan pemimpin oposisi Suriah saat ini.
"Belum ada keputusan akhir mengenai masalah ini saat ini. Kami sedang berhubungan dengan perwakilan pasukan yang saat ini mengendalikan situasi di negara ini, dan semua ini akan ditentukan selama dialog," kata Peskov, dikutip dari Sputnik Internasional.
Sementara itu, 4 pejabat Suriah mengatakan bahwa Rusia telah menarik militernya dari Suriah.
"Rusia menarik kembali militernya dari garis depan di Suriah utara dan dari pos-pos di Pegunungan Alawite tetapi tidak meninggalkan dua pangkalan utamanya di negara itu setelah jatuhnya Presiden Bashar al-Assad," kata 4 pejabat Suriah kepada Reuters.
Pernyataan ini diperkuat dengan rekaman satelit pada hari Jumat (13/12/2024).
Di mana satelit tersebut menunjukkan keberadaan 2 pesawat kargo Antonov AN-124 di pangkalan Hmeimim.
Tampaknya keberadaan 2 pesawat ini untuk mempersiapkan kembalinya pasukan militer Rusia.
Seorang pejabat keamanan Suriah mengatakan bahwa salah satu pesawat tersebut telah berangkat menuju Libya pada hari Sabtu (14/12/2024).
Rusia Jalin Dialog dengan Oposisi Suriah
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Rusia Mikhail Bogdanov mengatakan bahwa pihaknya sedang menjalin komunikasi dengan oposisi Suriah atau komite politik Hayat Tahrir al-Sham (HTS).
Menurut Bogdanov, menjalin komunikasi dengan HTS bagi Rusia adalah untuk memastikan bahwa kelompok yang menggulingkan mantan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad ini telah memenuhi komitmennya dalam menjaga stabilitas Suriah.
Baca juga: Aktivitas Militer Rusia di Suriah: Penarikan dari Pangkalan Hmeimim
Mulai dari menjaga ketertiban, mencegah segala hal yang tidak diinginkan dan menjamin keselamatan diplomat dan warga negara asing.
"Rusia berharap kelompok itu akan memenuhi janjinya untuk"menjaga dari semua ekses, menjaga ketertiban, dan memastikan keselamatan diplomat dan warga asing lainnya," kata Bogdanov, dikutip dari Al-Arabiya.
Tidak hanya membahas soal stabilitas Suriah, Rusia juga dikabarkan meminta HTS untuk tetap mempertahankan kehadiran militernya di negara tersebut.