Israel Tembakkan Rudal ke Yaman, Menteri Katz: Tangan Panjang Kami Akan Mencapai Houthi
Menteri Pertahanan Israel Katz bersumpah akan menargetkan para pemimpin gerakan Houthi setelah menyerang pelabuhan dan fasilitas minyak Yaman.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel Katz bersumpah akan menargetkan para pemimpin gerakan Houthi.
Pernyataan ini diungkapkan Katz tepat setelah Israel meluncurkan rentetan rudal ke Yaman pada Kamis (19/12/2024), pagi ini.
Menurut outlet berita televisi utama yang dijalankan oleh Houthi, Al Masirah TV, serangan Israel ini menewaskan 9 orang.
Merasa tidak puas, Katz mengatakan bahwa Israel akan terus melancarkan serangan ke Yaman hingga menargetkan pemimpin Houthi.
"Saya memperingatkan para pemimpin organisasi Houthi: Tangan panjang Israel akan mencapai Anda juga," kata Katz dalam sebuah posting di X, dikutip dari Al-Arabiya.
Katz bersumpah Israel tidak akan menyerah dalam melancarkan serangan dengan menargetkan Houthi.
"Siapa pun yang mengangkat tangan melawan negara Israel, tangannya akan dipotong, siapa pun yang menyakiti, akan disakiti tujuh kali lipat," tegasnya.
Rentetan Rudal Israel Hantam Pelabuhan hingga Fasilitas Minyak Yaman
Israel melancarkan 4 kali serangan rudal ke pelabuhan as-Salif dan dua serangan lainnya menghantam fasilitas minyak Ras Isa.
“Musuh melancarkan empat serangan agresif yang menargetkan pelabuhan dan dua serangan yang menargetkan fasilitas minyak," Al Masirah melaporkan, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Houthi Kecam Kemunafikan Barat setelah Israel Mengebom Fasilitas Sipil di Yaman
Selain pelabuhan dan fasilitas minyak, Israel juga menyasar dua pembangkit listrik Yaman.
"Serangan itu juga menargetkan dua pembangkit listrik pusat di selatan dan utara ibu kota, Sanaa," tambahnya.
Serangan yang menyasar provinsi barat Hodeidah dan ibu kota Yaman telah menewaskan 9 orang.
Israel mengkonfirmasi serangan tersebut dan mengklaim telah menyerang target militer milik pejuang Houthi.
“Target yang diserang digunakan oleh pasukan Houthi untuk operasi militer mereka,” kata militer dalam sebuah pernyataan.
Beberapa jam sebelumnya, militer Israel mengklaim telah mencegat rudal yang diluncurkan Houthi.
Menurut militer Israel, sirene berbunyi di Israel di tengah karena kekhawatiran akan jatuhnya pecahan peluru.
Puing-puing rudal Houthi menghantam sebuah bangunan di sekolah Ramat Gan runtuh.
Dua hari sebelumnya, sebuah rudal balistik yang diluncurkan ke Israel memicu sirene di sebagian besar wilayah Israel tengah.
Ini pertama kalinya sirene berbunyi setelah hampir sebulan tidak ada serangan.
IDF mengatakan rudal itu berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara sebelum melintasi perbatasan negara.
Sirene terdengar di Tel Aviv, Holon, Rishon Lezion, Petah Tikva, Ramat Gan, Herzliya dan banyak daerah sekitarnya.
Beberapa pemukim di Tepi Barat Utara juga mengklaim telah mendengar sirene.
Layanan ambulans Magen David Adom mengatakan petugas medisnya merawat lima orang yang mengalami luka ringan saat berlari mencari tempat berlindung saat sirene berbunyi di Tel Aviv, Petah Tikvah, Kfar Saba, Holon, dan di persimpangan Em Hamoshavot, dikutip dari The Times of Israel.
Sirene terakhir kali dibunyikan di pusat kota Tel Aviv pada 18 November 2024.
Ini terjadi karena adanya tembakan roket dari Lebanon.
Militan Houthi yang bersekutu dengan Iran telah melancarkan serangan terhadap pelayaran internasional di dekat Yaman sejak November lalu.
Serangan ini sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina dalam perang Israel dengan Hamas.
(Tribunnews.com/Farrah)