Sirene Meraung-raung di 70 Titik Tel Aviv, Abu Obaida Serukan Houthi Gencarkan Rudal ke Israel
serangan rudal Houthi ke Israel menyebabkan sirene peringatan bergema di lebih dari 70 pemukiman dan kota di wilayah metropolitan Tel Aviv.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Media berbahasa Ibrani kemudian melaporkan bahwa runtuhnya gedung utama sekolah tersebut disebabkan oleh rudal pencegat Israel.
Di sisi lain, dalam perkembangan terkait eskalasi konflik, media yang berafiliasi dengan Houthi mengatakan kalau serangan udara agresif Israel menargetkan infrastruktur utama di Yaman, termasuk pembangkit listrik pusat di kota Hodeidah dan Sana'a.
Militer 'Israel' mengonfirmasi serangan tersebut, dengan menyatakan bahwa angkatan udaranya menyerang target-target Houthi di Yaman, termasuk pelabuhan dan infrastruktur energi.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz menyetujui operasi tersebut, dengan menekankan, "Kami tidak akan menoleransi peluncuran rudal ke Israel atau ancaman terhadap rute-rute maritim."
Peristiwa ini menandai meningkatnya ketegangan regional secara signifikan, dan semakin memperumit dinamika konflik yang sedang berlangsung.
Houthi Teguh Dukung Gaza
Atas serangan Israel itu, Kelompok Houthi bersumpah untuk membalas setelah serangan Israel di Yaman
Gerakan Houthi, yang secara resmi dikenal sebagai Ansarallah, mengeluarkan tanggapan pertamanya terhadap serangan udara Israel di Yaman, dengan menggambarkan serangan tersebut sebagai "kejahatan perang teroris."
Pemimpin Houthi Mohammed Ali al-Houthi mengecam serangan Israel-Amerika terhadap warga sipil di Yaman, dengan menyatakan bahwa serangan itu "tidak akan menghalangi Yaman untuk memenuhi tugasnya mendukung Gaza."
Ia menekankan komitmen Yaman yang teguh terhadap perjuangan Palestina.
Tokoh senior Houthi lainnya, Nasr al-Din Amer, menyatakan bahwa menargetkan infrastruktur sipil "tidak akan memengaruhi kemampuan ofensif Yaman untuk menghalangi musuh Zionis."
Ia menggambarkan konflik tersebut sebagai "perang suci dalam solidaritas dengan Gaza dan Tepi Barat."
Media yang berafiliasi dengan Houthi melaporkan bahwa sembilan orang tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan udara Israel, yang menargetkan infrastruktur utama di Sana'a dan Hodeidah, termasuk pembangkit listrik pusat.
Sebagai balasan, juru bicara militer Houthi mengumumkan operasi yang berhasil menargetkan dua lokasi militer di Jaffa yang diduduki, dan menyebutnya sebagai pembalasan langsung terhadap serangan Israel.