AS: HTS Suriah Harus Belajar dari Taliban Afghanistan yang Kini Diisolasi
AS minta HTS di Suriah belajar dari Taliban Afghanistan yang kini diisolasi oleh sejumlah negara karena kebijakannya yang dinilai ekstremis.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, meminta aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang berhasil menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk menepati janji-janjinya untuk melibatkan diri dalam proses politik.
Antony Blinken mengatakan HTS dapat belajar dari Taliban Afghanistan yang diisolasi oleh AS dan banyak negara setelah mengkudeta Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pada tahun 2021.
Dalam pidato kemenagannya, pemimpin HTS, Muhammad al-Julani berjanji untuk melindungi kaum minoritas sejak serangan kilatnya menggulingkan pemimpin kuat Bashar al-Assad pada 8 Desember 2024.
Menteri Luar Negeri AS itu teringat pada kebijakan Taliban yang awalnya berupaya memperlihatkan sikap moderat terhadap AS dan negara Barat, tapi akhirnya kembali menerapkan hukum yang ketat.
"Taliban memproyeksikan wajah yang lebih moderat, atau setidaknya mencoba, dalam mengambil alih Afghanistan, dan kemudian warna aslinya muncul. Hasilnya adalah mereka tetap sangat terisolasi di seluruh dunia," kata Antony Blinken di Council on Foreign Relations di New York, Kamis (19/12/2024).
"Setelah beberapa pendekatan awal ke Barat, Taliban memberlakukan kembali pembatasan ketat termasuk melarang perempuan dan anak perempuan dari sekolah menengah dan universitas," lanjutnya.
Ia lalu memperingatkan HTS agar tidak bertindak seperti Taliban di Afghanistan jika tidak ingin diisolasi oleh negara lain.
"Jadi, jika Anda adalah kelompok yang sedang berkembang di Suriah, jika Anda tidak menginginkan isolasi itu, maka ada hal-hal tertentu yang harus Anda lakukan untuk memajukan negara ini," ujarnya.
Antony Blinken menyerukan pemerintahan Suriah yang "nonsektarian" yang melindungi kaum minoritas dan menangani masalah keamanan, termasuk terus memerangi kelompok ISIS dan menyingkirkan persediaan senjata kimia yang masih ada.
Ia mengatakan HTS juga dapat belajar dari Bashar al-Assad tentang perlunya mencapai penyelesaian politik dengan kelompok lain.
"Penolakan Assad untuk terlibat dalam proses politik apa pun adalah salah satu hal yang menyebabkan kejatuhannya," kata Antony Blinken, seperti diberitakan Al Arabiya.
Baca juga: Al-Julani Ogah HTS Disebut Mirip Taliban yang Dilabeli Teroris: Ini Suriah, Bukan Afghanistan
Al-Julani: HTS Tidak Seperti Taliban
Pemimpin HTS, al-Julani, menegaskan Suriah tidak bisa berubah menjadi Afghanistan.
Ia mengatakan Suriah tidak bisa dipimpin dengan mentalitas revolusioner meski mereka menggulingkan Presiden Bashar al-Assad dengan cara tersebut.
Al-Julani juga mengatakan HTS tidak memiliki hubungan dengan Al-Qaeda.