Pelesiran ke Jepang, Ada Keajaiban Bisa Kita Coba di Aso Prefektur Kumamoto
Di Aso Prefektur Kumamoto, kita bisa merasakan keajaiban, membengkokkan sendok dengan mudah, bahkan sampai melipatnya.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jika Anda sedang pelesiran ke Jepang, di Aso Prefektur Kumamoto, kita bisa merasakan keajaiban, membengkokkan sendok dengan mudah, bahkan sampai melipatnya.
Padahal sendok itu keras sekali dan sangat sulit dibegkokkan.
Kita cukup naik mobil dari Uchinomaki Station selama 9 menit atau dari Aso station 10 menit berkendara.
Menggunakan Rute Nasional Kota Sasebo 205 akan mencapai 10 menit naik mobil dari Huis Ten Bosch menuju Daito IC lalu menuju Aso Plaza Hotel. Di belakang hotel ada Aso Zero Field. Itulah tujuan kita di kota Uchinomaki onsen. Lokasi di kaki gunung Daikanbo.
Di sana ada 6 batu Oshido yang berdiri tegak seperti manusia. Batu Oshido memang terkenal sebagai batu magis.
Nobuhiro Yoshida, presiden Asosiasi Petrograf Jepang, pernah melakukan survei perbukitan Oshido dekat lokasi tersebut pula.
"Memang hasilnya di luar nalar manusia, hal-hal ajaib bisa terjadi di sana dekat batu Oshido tersebut."
Ada pula batu Oshido berdekatan membentuk seperti celah gunting. Dipercaya kalau orang itu pembohong maka melewati batu Oshido tersebut akan terungkap bohongnya.
Ada pula batu Oshido yang dinaikkan dipercaya akan medatangkan hujan di sana. Kita lihat jajaran 6 batu Oshido tegang berdiri di belakang hotel Aso Plaza tersebut.
Dari hotel kita akan melewati gerbang kecil biasa seperti yang ada di kuil-kuil, dengan menunduk hormat sambil membaca mantera yang telah dibentikan.
Baca juga: Dubes Masaki Puji Kontribusi Budi Karya Pererat Hubungan Indonesia-Jepang
Kita membayar 1.200 yen per orang, akan menerima tage name identitas diri dan mendapatkan sendok serta catatan atau buku kecil berisi semua petunjuk termasuk doa-doa di dalamnya yang harus kita lakukan di sana.
Setelah menyelesaikan jalan doa tersebut kita pergi ke power spot di belakang tempat eam batu berdiri tegak itu.
Buklet yang kita terima di tempat pendaftaran di hotel tadi, akan berisi petunjuk tentang cara melakukannya. Ikuti langkah-langkahnya dan tunggu saat yang tepat untuk membengkokkan sendok.
Baca juga: Ternyata Keluarga Tezuka Makoto Masih Ada Kaitan dengan Ninja Hattori Hanzo, Tertarik Indonesia
Kita masuki daerah di power spot yang ada di dalam lingkatan 6 batu Megalit berdiri tersebut.
Dari 10 orang yang mencoba hal tersebut, mungkin hanya 2 orang yang tidak berhasil membengkokkan sendok dan dia punya hak untuk melakukannya di lain waktu.
"Bagi orang tersebut mungkin waktunya belum pas sehingga sendok tidak bisa dibengkokkan," ungkap seorang penjaga di tempat penerimaan tamu kepada Tribunnews.com.
Di dekat kumpulan 6 batu berdiri itu juga ada Bukit Oshito-ishi Dewan Pendidikan Kota Minamioguni, yang menemukan pola ukiran garis misterius pada megalit Bukit Batu Oshido meminta Nobuhiro Yoshida, presiden Asosiasi Petrograf Jepang, untuk melakukan survei
Telah dikonfirmasi bahwa itu adalah aksara Sumeria (petrograf).
Selanjutnya, megalit ini adalah sisa-sisa sembilan baris batu yang disusun secara artifisial.
Menjadi situs budaya megalitik prasejarah, Masyarakat Seni Cadas UNESCO
Lokasi tersebut telah disertifikasi oleh konferensi internasional seperti Rock Art Society di Amerika Serikat dan Kanada
Jadi kalau kita ke Kumamoto Jepang, mungkin bisa siapkan waktu ke tempat Power Spot yang menarik itu, tempat keajaiban di mana umumnya orang bisa membengkokkan sendok dengan mudah apabila berdoa, mengikuti petunjuk catatan yang diberikan saat mendaftarkan diri di hotel Aso Plaza.
Rupanya hal-hal yang berbau religius (Shinto) dan keajaiban masih bisa ditemukan di beberapa tempat alamiah di Jepang.
Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: tkyjepang@gmail.com Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.