Bak Pahlawan, Netanyahu Umumkan Gencatan Senjata Makin Dekat di Gaza, IDF Dibangga-banggakan
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengklaim gencatan senjata di Gaza semakin dekat ketika berbicara di depan Parlemen Israel, Knesset.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Ketika berbicara di depan Parlemen Israel, Knesset, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengklaim gencatan senjata dengan Hamas semakin dekat.
Bagaikan pahlawan, Netanyahu menyebut gencatan senjata di Gaza akan segera terealisasi berkat kerja keras pemerintahannya.
Hal itu terlihat ketika ia menyebut Hamas semakin lemah setelah pemimpin mereka, Yahya Sinwar tewas terbunuh beberapa waktu yang lalu.
Netanyahu pun juga menegaskan bahwa segala tindakan signifikan tengah ia lakukan demi kesepakatan tersebut tercapai.
"Saya ingin memberi tahu Anda dengan hati-hati," kata Netanyahu di depan Knesset, dikutip dari Times of Israel.
"Pertama, (pemimpin Hamas Yahya) Sinwar sudah tidak bersama kita lagi."
"Hamas berharap Hizbullah dan Iran akan membantu mereka, tetapi mereka menjilati luka mereka; dan Hamas sendiri juga menerima semakin banyak pukulan."
"Jadi ada kemajuan. Saya tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan, tetapi kami sedang berusaha," ungkap Netanyahu.
Meski mengklaim kesepakatan gencatan senjata makin dekat, namun Netanyahu tak bisa merinci kemajuan seperti apa yang yang tengah berlangsung.
"Saya tidak dapat memberi tahu Anda semua hal yang kami lakukan, tetapi kami mengambil tindakan signifikan di semua tingkatan," ucapnya.
"Kami akan terus bertindak dengan segala cara, tanpa henti, sampai kami membawa pulang semua orang dari wilayah musuh," lanjutnya.
Baca juga: Perkembangan Negosiasi Gencatan Senjata: Israel Mau Bikin Gaza Bak Tepi Barat, Netanyahu Bermanuver
Diperkirakan bahwa 96 dari 251 sandera yang diculik Hamas pada 7 Oktober masih berada di Gaza, termasuk jenazah sedikitnya 34 orang yang dipastikan tewas oleh IDF.
Hamas membebaskan 105 warga sipil selama gencatan senjata seminggu pada akhir November 2024, dan empat sandera dibebaskan sebelum itu.
Delapan sandera telah diselamatkan oleh pasukan dalam keadaan hidup, dan jenazah 38 sandera juga telah ditemukan, termasuk tiga orang yang terbunuh oleh militer Israel saat mereka mencoba melarikan diri dari Hamas.