Eks Agen Mossad Bongkar Cara Israel Ledakkan Bom Pager dan Walkie-Talkie di Lebanon
Dua mantan agen badan intelijen Israel, Mossad membongkar rincian tentang operasi ledakan bom pager dan walkie-talkie di Lebanon pada bulan September.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Agen kedua, yang menggunakan nama samaran Gabriel mengatakan bahwa untuk meyakinkan direktur Mossad, membutuhkan waktu tidak sebentar, sekitar 2 minggu.
Hingga akhrinya Mossad membuat iklan palsu di YouTube yang mempromosikan pager tersebut sebagai produk yang tahan lama, awet, dan antidebu.
Gabriel kemudian mengatakan bahwa untuk ketepatan operasi, Mossad menguji perangkat tersebut untuk hanya melukai target dan menyebabkan kerusakan minimal bagi orang-orang di dekatnya.
"Bahkan jika istri atau putrinya berada di dekatnya, dialah satu-satunya yang akan terluka," Gabriel menambahkan.
Namun ternyata ledakan pada 17 September ini sangat bertentangan dengan pernyataan Gabriel.
Pasalnya, ledakan ini justru membuat dua anak tewas, bukan hanya terluka.
Pada bulan September, militan Hizbullah memiliki 5.000 pager di saku mereka.
Pada 17 September 2024, terjadi ledakan di seluruh Lebanon.
Secara bersamaan, pager itu meledak.
Ledakan terjadi sekitar pukul 16.45 waktu setempat.
Ledakan berlangsung sekitar satu jam, dikutip dari Al Jazeera.
Pager yang terlibat dalam ledakan tersebut merupakan bagian dari pengiriman 1.000 perangkat yang baru-baru ini diimpor oleh kelompok tersebut, yang tampaknya telah dibobol di eksportir.
Sehari setelahnya, ledakan kembali terjadi, namun kali ini berasal dari walkie-talkie.
Mossad mengaktifkan walkie-talkie, beberapa di antaranya meledak di pemakaman sekitar 30 orang yang tewas dalam serangan pager.
Korban luka telah mencapai lebih dari 3.250 orang.
Gabriel mengakui bahwa serangan itu tidak menghancurkan Hizbullah, tetapi mengklaim bahwa serangan itu mengganggu rantai komando mereka.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Israel-Lebanon