Pohon Natal Dibakar Milisi, Warga Kristen Suriah Gelar Protes di Ibu Kota Damaskus
Demonstrasi berlangsung pada tanggal 24 Desember, di mana para pengunjuk rasa membawa salib kayu dan bendera Suriah yang baru.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS - Ratusan warga Kristen di Suriah menggelar protes di jalanan ibu kota, Damaskus, sebagai bentuk kecaman terhadap pembakaran pohon Natal yang terjadi di Provinsi Hama.
Pembakaran tersebut dilakukan oleh milisi yang terafiliasi dengan Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kelompok yang menguasai Suriah setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad awal bulan ini.
Demonstrasi berlangsung pada tanggal 24 Desember, di mana para pengunjuk rasa membawa salib kayu dan bendera Suriah yang baru.
Protes juga berlangsung pada malam sebelumnya di berbagai lokasi di ibu kota.
Beberapa warga Kristen mengambil keputusan untuk membawa senjata sebagai bentuk pembelaan diri terhadap HTS, yang terdiri dari beberapa faksi ekstremis, termasuk para pejuang asing yang secara ilegal datang ke Suriah sejak perang dimulai pada tahun 2011.
Pembakaran Pohon Natal
Video yang beredar di media sosial pada 23 Desember menunjukkan pohon Natal besar yang terbakar di Suqaylabiyah, sebuah kawasan Kristen di Hama.
Pohon tersebut dibakar oleh militan asing di bawah komando HTS.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa militan tersebut berasal dari Chechnya, sementara yang lain menyebutkan mereka adalah milisi dari Uzbekistan.
HTS mengirimkan seorang pejabat militer ke lokasi kejadian untuk mengecam insiden tersebut dan berjanji akan menghukum pelaku.
"Tindakan ini dilakukan oleh orang-orang yang bukan warga Suriah dan mereka akan dihukum lebih dari yang Anda bayangkan. Pohon Natal akan dipulihkan sepenuhnya pada malam ini," janji pejabat tersebut.
HTS sebelumnya telah mengeluarkan permohonan maaf dan kecaman atas beberapa insiden serupa, berjanji untuk melindungi semua minoritas dan hak-hak mereka.
Namun, insiden lain yang melibatkan serangan terhadap Gereja Ortodoks Yunani di Hama, di mana patung-patung dirusak dan makam-makam dinodai, juga dilaporkan terjadi.
HTS kembali meminta maaf atas insiden tersebut.