Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

1 dari 5 Anak Tinggal di Zona Konflik: Apa Penyebabnya?

Kekerasan dan eksploitasi meningkat: bagaimana dampaknya bagi anak-anak?

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: timtribunsolo
zoom-in 1 dari 5 Anak Tinggal di Zona Konflik: Apa Penyebabnya?
Abdel Kareem Hana/AP Photo
Seorang anak Palestina mendorong kursi roda yang membawa botol plastik berisi air di kamp pengungsi di Deir el-Balah, Jalur Gaza, 12 Desember. - Kekerasan dan eksploitasi meningkat: bagaimana dampaknya bagi anak-anak? 

TRIBUNNEWS.COM - Menurut laporan terbaru dari UNICEF, hampir satu dari lima anak di dunia kini tinggal di wilayah yang terkena dampak konflik.

Angka yang mencengangkan ini menunjukkan peningkatan signifikan dari sekitar 10 persen pada tahun 1990-an menjadi hampir 19 persen saat ini.

Dengan lebih dari 473 juta anak mengalami tingkat kekerasan terburuk sejak Perang Dunia Kedua, UNICEF mengingatkan bahwa keadaan ini tidak boleh menjadi hal yang biasa.

Mengapa Anak-Anak Menjadi Korban Utama?

Apa Penyebab Meningkatnya Jumlah Anak di Zona Konflik?

UNICEF mencatat bahwa dengan meningkatnya konflik di seluruh dunia dibandingkan dengan periode lainnya sejak 1945, anak-anak semakin menjadi korban.

Dalam data terbaru yang dipublikasikan oleh PBB, terdapat rekor 32.990 pelanggaran berat terhadap 22.557 anak, angka tertinggi sejak hampir 20 tahun lalu.

Jumlah korban jiwa akibat konflik, seperti di Gaza dan Ukraina, menunjukkan betapa rentannya anak-anak dalam situasi ini.

Bagaimana Dampak Konflik terhadap Anak-Anak?

Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, menyatakan bahwa tahun 2024 adalah salah satu tahun terburuk bagi anak-anak yang terkena dampak konflik.

Berita Rekomendasi

Anak-anak yang tumbuh di daerah konflik lebih mungkin mengalami putus sekolah, kekurangan gizi, dan kehilangan tempat tinggal.

Apa Saja Penderitaan yang Dialami Anak-Anak?

Bagaimana Kekerasan Seksual Mempengaruhi Anak Perempuan?

UNICEF menyoroti penderitaan khusus yang dialami oleh perempuan dan anak perempuan.

Di Haiti, misalnya, terjadi peningkatan 1000 persen dalam insiden kekerasan seksual terhadap anak sepanjang tahun 2024.

Hal ini menunjukkan bahwa di tengah konflik, perempuan dan anak perempuan menjadi lebih rentan terhadap eksploitasi dan kekerasan.

Bagaimana Konflik Mempengaruhi Kesehatan dan Pendidikan?

Anak-anak yang hidup di negara-negara konflik juga mengalami kekurangan gizi yang parah.

Lebih dari setengah juta orang di lima negara yang dilanda konflik mengalami kelaparan.

Selain itu, konflik juga mengganggu akses anak-anak terhadap layanan kesehatan dan pendidikan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas