Houthi Tembakkan Rudal ke Israel: Apa Penyebabnya?
Serangan rudal Houthi ke Tel Aviv: Dapatkah ini membawa perubahan di kawasan?
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: timtribunsolo
TRIBUNNEWS.COM - Pada tanggal 27 Desember 2024, kelompok militan Houthi yang beroperasi di Yaman mengeklaim telah meluncurkan serangan terhadap Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, Israel.
Serangan ini dilakukan dengan menembakkan rudal dan pesawat nirawak (drone) sebagai bentuk pembalasan atas serangan udara Israel yang terjadi sehari sebelumnya di Yaman.
Apa Latar Belakang Serangan Houthi?
Houthi mengeklaim bahwa serangan ini merupakan balasan atas aksi militer Israel yang menargetkan infrastruktur yang mereka kuasai di Yaman.
Sejak dimulainya konflik Gaza pada Oktober 2023, Houthi telah meningkatkan serangan mereka terhadap Israel.
Kelompok ini, yang secara terbuka mendukung perjuangan Palestina, menganggap serangan-serangan mereka sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina yang saat itu tengah dilanda perang akibat agresi Israel.
Seberapa Sering Houthi Menyerang Israel?
Sejak konflik Gaza dimulai, Houthi telah berulang kali menembakkan rudal dan pesawat tak berawak ke Israel.
Mereka juga telah melakukan serangan terhadap kapal-kapal kargo Israel di Laut Merah.
Hal ini menunjukkan usaha Houthi untuk menunjukkan dukungan terhadap Palestina dengan menyerang Israel, yang mereka anggap sebagai musuh utama di kawasan.
Mengapa Israel Menyerang Yaman?
Serangan udara Israel pada 26 Desember 2024 bukan hanya menargetkan Bandara Internasional Sana'a, tetapi juga berbagai fasilitas strategis lainnya yang berada di wilayah yang dikuasai oleh Houthi.
Israel mengeklaim bahwa serangan-serangan ini bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur militer yang digunakan oleh Houthi.
Israel juga menuduh Houthi menerima dukungan dari Iran dan menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut untuk menyelundupkan senjata serta menerima pejabat Iran.
Apa Dampak Serangan Terhadap Kemanusiaan di Yaman?
Serangan udara Israel terjadi pada saat yang sangat sensitif, di mana Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, sedang berada di Bandara Sanaa.
Dalam sebuah unggahan di media sosial, Tedros menyebutkan bahwa satu awak pesawat terluka, dan dua orang lainnya tewas akibat serangan tersebut.
Kerusakan yang ditimbulkan pada Bandara Sanaa, termasuk menara kontrol lalu lintas udara dan ruang tunggu, telah menghambat misi WHO untuk melanjutkan perjalanan di Yaman.