Langgar Gencatan Senjata 6 Kali dalam Sehari dengan Hizbullah, Pasukan Israel Suka-suka di Lebanon
Militer Israel melanggar gencatan senjata dengan Lebanon sebanyak enam kali pada hari ke-32, melanjutkan pola ketegangan sejak gencatan senjata
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Langgar Gencatan Senjata 6 Kali dalam Sehari dengan Hizbullah, Pasukan Israel Suka-suka di Lebanon
TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel dilaporkan melanggar gencatan senjata dengan Lebanon enam kali dalam satu hari.
Enam pelanggaran dalam sehari itu terjadi pada hari ke-32 gencatan senjata Israel dan gerakan Hizbullah di Lebanon pada Sabtu (28/12/2024).
Baca juga: Poros Perlawanan Digebuk Israel, Iran: Suriah Bukan Kejutan, Milisi Bakal Ada di Seluruh Kawasan
"Aksi pelanggaran ini menandai ketegangan (mengancam bubarnya gencatan senjata) yang sedang berlangsung di kawasan itu," kata pihak berwenang Lebanon, Sabtu.
Sejak gencatan senjata diumumkan pada tanggal 27 November, tentara Israel telah melakukan total 325 pelanggaran , yang mengakibatkan 33 kematian dan 37 cedera.
Baca juga: Tentara Israel Mundur dari 3 Kota di Lebanon Selatan setelah Negosiasi dengan UNIFIL
Aksi Suka-suka IDF di Lebanon
Menurut Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA), pelanggaran tersebut meliputi pemboman , pembakaran, peledakan, dan tembakan, yang terutama menargetkan wilayah selatan Tirus dan Nabatieh.
Di kota Kafr Kila dan Yaroun, Nabatieh, tentara Israel meledakkan banyak rumah, sementara di Tayne, mereka melakukan penggeledahan rumah sebelum membakar properti tersebut.
Selain itu, pasukan Israel melepaskan tembakan senapan mesin di dekat kota Qantara dan Tayne .
Di kota Naqoura, Tyre, tentara Israel melepaskan tembakan dan mencegah nelayan Lebanon mengambil perahu dan barang-barang mereka dari pantai.
Setidaknya 33 orang tewas dan 37 orang terluka dalam serangan Israel sejak gencatan senjata berlaku pada 27 November, menurut penghitungan Anadolu berdasarkan angka Kementerian Kesehatan Lebanon.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Israel diharuskan menarik pasukannya di selatan Garis Biru -- perbatasan de facto -- secara bertahap, sementara tentara Lebanon akan dikerahkan di Lebanon selatan dalam waktu 60 hari.
Data dari Kementerian Kesehatan Lebanon menunjukkan bahwa sejak serangan Israel terhadap Lebanon dimulai pada 8 Oktober 2023, setidaknya 4.063 korban telah tewas, termasuk wanita, anak-anak, dan pekerja kesehatan, sementara 16.663 lainnya terluka.
Tantang Hizbullah Lanjutkan Perang
Militer Israel terindikasi hendak melanjutkan perang melawan gerakan Hizbullah Lebanon dan mengakhiri gencatan senjata yang mulai berlaku November lalu.
Indikasi itu tampak saat Israel, untuk kesekian ratus kalinya sejak gencatan senjata, melancarkan serangan udara di wilayah Bekaa di Lebanon timur pada Rabu (25/12/2024).
Baca juga: Rudal Yaman Hantam Tel Aviv, F-18 AS Jatuh, Mossad Sarankan Israel Serang Langsung Iran Bukan Houthi
Media Lebanon menginsyaratkan, pelanggaran gencatan senjata ini merupakan serangan terdalam pertama Israel ke teritorial Lebanon sejak perjanjian gencatan senjata bulan lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.