Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perekam Suara Kokpit Pesawat Jeju Air Berhasil Diekstraksi, FDR Masih Dalam Proses

Korea Selatan mengekstraksi data awal kotak hitam pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 yang jatuh di Bandara Muan, Minggu (29/12/2024)

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Perekam Suara Kokpit Pesawat Jeju Air Berhasil Diekstraksi, FDR Masih Dalam Proses
AFP/-
Personel forensik polisi dan pejabat Biro Investigasi Nasional bekerja di lokasi kejadian pesawat Boeing 737-800 Jeju Air jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan di Muan, sekitar 288 kilometer barat daya Seoul pada 31 Desember 2024. - Boeing 737 -800 membawa 181 orang dari Thailand ke Korea Selatan ketika pesawat tersebut jatuh pada saat kedatangan pada tanggal 29 Desember, menewaskan semua orang di dalamnya -- kecuali dua pramugari yang ditarik dari kecelakaan tersebut. puing-puing bencana penerbangan terburuk di tanah Korea Selatan. (Photo by YONHAP / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Korea Selatan telah mengekstraksi data awal dari kotak hitam pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 yang jatuh di Bandara Muan pada Minggu (29/12/2024).

"Ekstraksi awal Perekam Suara Kokpit (CVR) telah selesai," kata Wakil Menteri Penerbangan Sipil, Joo Jong-wan, Rabu (1/1/2025).

"Hari ini, kami memulai proses konversi ke format file audio," lanjutnya.

“Kami berencana menyelesaikan pekerjaan ekstraksi audio sesegera mungkin," tambahnya, seperti diberitakan surat kabar Hankyoreh.

Data kotak hitam pertama CVR telah diekstraksi, sementara kotak hitam kedua Perekam Data Penerbangan (FDR) masih belum diekstraksi.

Ia mencatat para ahli masih mencoba mengekstrak data dari kotak hitam kedua.

Setelah analisis selesai, diharapkan dapat mengungkap pembicaraan rinci tentang proses pengembalian dan proses pendaratan badan pesawat.

Berita Rekomendasi

Data di FDR yang ditemukan dalam keadaan rusak, dipastikan masih utuh.

Saat ini, ekstraksi data tidak dilakukan pada perangkat ini karena perangkat yang menghubungkannya ke perangkat ekstraksi data telah hilang.

Ada kekhawatiran bahwa data itu sendiri telah rusak, namun Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi menegaskan hal tersebut tidak terjadi.

“Karena konektor (perangkat penghubung) ditemukan hilang, kami sedang melakukan pemeriksaan akhir tentang cara mengekstrak datanya,” kata Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi.

Baca juga: Mungkinkah kawanan burung jadi penyebab kecelakaan Jeju Air di Korsel?

“Jika konektornya terlepas, diperlukan teknologi canggih untuk menyambungkannya kembali," tambahnya.

Kondisi Korban Selamat Alami Amnesia Traumatis

Satu dari hanya dua orang yang selamat dari kecelakaan pesawat Jeju Air pada Minggu (29/12/2024) tampaknya mengalami amnesia traumatis.

Dia tidak mengingat insiden kecelakaan mematikan tersebut.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas