TRIBUNNEWS.COM - Pada Rabu (8/1/2025), genosida yang dilakukan Israel di Gaza telah memasuki hari ke-459.

Kemarin, Selasa (7/1/2025), militer Israel kembali melancarkan serangan.

Eskalasi di Jalur Gaza tersebut menewaskan 31 orang dan melukai 57 lainnya, Al Mayadeen melaporkan.

Para korban dibawa ke rumah sakit, namun banyak yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Ambulans dan petugas medis kesulitan mencapai mereka akibat kerusakan infrastruktur dan kesulitan akses.

Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi jumlah total korban tewas sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023, kini telah mencapai 45.885 orang, dengan lebih dari 109.000 terluka, Middle East Monitor melaporkan.

Selain itu, Kementerian Kesehatan memperingatkan adanya ancaman bencana kemanusiaan yang semakin mendalam akibat kekurangan bahan bakar untuk rumah sakit.

Banyak fasilitas medis, unit oksigen, dan inkubator neonatal yang terancam tutup total.

Keterbatasan pasokan bahan bakar semakin diperburuk oleh blokade ketat Israel, makin menghambat pengiriman bantuan.

Konvoi bantuan terpaksa melewati rute berbahaya.

Bahkan ada laporan bahwa pengiriman bahan bakar yang dimaksudkan untuk rumah sakit dicuri di bawah pengawasan organisasi internasional.

Baca juga: Tentara Zionis Tewas Kena Rudal Anti-tank di Gaza, Perwira dan Tentara dari Brigade Nahal

Kementerian Kesehatan Gaza mendesak intervensi segera dari organisasi internasional.

Mereka menekankan perlunya memastikan pasokan bahan bakar yang cukup untuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.

Hal ini penting untuk menjaga kelangsungan operasional dan memberikan perawatan kepada korban yang semakin banyak.