Medan Perang Baru Israel Setelah Gaza: Jenin dan Tepi Barat
Setelah gencatan senjata di Gaza, kini militer Israel dikerahkan ke Jenin dan Tepi Barat, dua lokasi itu dikhawatirkan akan jadi medan tempur baru.
Editor: Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, ISRAEL - "Atas arahan Kabinet Keamanan, IDF, ISA, dan Kepolisian Israel hari ini telah memulai operasi militer untuk mengalahkan terorisme di Jenin."
Demikian sepenggal pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikutip dari JPost, Rabu (22/1/2025).
Pernyataan Netanyahu itu muncul setelah Israel dan Hamas sepakat melakukan gencatan senjata di Gaza, Palestina.
Setelah 15 Bulan Israel Bombardir Gaza
Militer Israel telah berperang di berbagai front selama lima belas bulan.
Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 menjadi pemicu bagi kelompok-kelompok lain seperti Hizbullah untuk berperang melawan Israel.
Perang ini telah berkembang secara bertahap.
Menurut media Israel Jerussalem Post, awalnya Tepi Barat tidak dianggap sebagai garis depan utama perang.
Akan tetapi, wilayah utara Tepi Barat telah mengalami peningkatan ancaman terhadap Israel.
Ancaman tersebut mencakup penggunaan alat peledak rakitan (IED) serta sejumlah besar senapan di tangan teroris.
Israel melancarkan operasi baru di Tepi Barat pada tanggal 21 Januari 2025.
Operasi ini menyusul keputusan yang jelas untuk menggunakan gencatan senjata dan ketenangan relatif di wilayah Gaza dan Lebanon, untuk memulai tindakan keras di Tepi Barat utara.
Kepemimpinan politik sangat peduli dengan pertempuran ini.
Ini bukan sekadar operasi taktis biasa, seperti yang telah dilakukan Israel selama satu setengah tahun terakhir.
Faktanya, Militer Israel/IDF telah melakukan operasi yang semakin gencar di Jenin dan daerah lain selama dua tahun terakhir.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.