Ali Khamenei Bantah Iran Melemah: Masa Depan yang Akan Buktikan
Iran tidak melemah setelah lebih dari setahun bertempur di Timur Tengah dengan Israel, ujar Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei menyangkal klaim bahwa Iran telah "dilemahkan" akibat konflik regional, termasuk perang di Gaza.
"Pemimpi delusi itu mengumumkan bahwa Iran telah menjadi lemah," tulis Khamenei di platform X, Kamis (23/1/2025).
"Masa depan akan menunjukkan siapa yang sebenarnya telah menjadi lemah."
Sebelumnya, pada Senin (21/1/2025), Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada wartawan bahwa serangan Israel terhadap fasilitas militer Iran pada Oktober lalu benar-benar membuat negara itu mundur.
Saat menandatangani sejumlah perintah eksekutif di Gedung Putih, Trump menyampaikan kepada wartawan bahwa Israel telah melemahkan Iran secara signifikan selama konflik yang berlangsung selama 15 bulan di kawasan tersebut.
"Mereka dilemahkan dengan berbagai cara. Satu serangan oleh Israel benar-benar membuat mereka terpuruk," kata Trump, mengutip laporan dari Iran International.

Trump juga merujuk pada serangan terhadap perangkat komunikasi pemimpin Hizbullah tahun lalu, yang disebutnya telah melumpuhkan banyak orang serta melukai utusan Iran untuk Lebanon.
"Dan masih banyak lagi," imbuh Trump.
"Serangan terhadap pertahanan udara Iran adalah pukulan telak bagi mereka."
Khamenei membantah klaim tersebut, membandingkannya dengan awal Perang Iran-Irak pada 1980, ketika Saddam Hussein menginvasi Iran dengan dukungan signifikan dari Presiden AS saat itu, Ronald Reagan.
"Saddam memulai serangannya, dan Reagan memberinya banyak bantuan, dengan keyakinan salah bahwa Iran telah menjadi lemah," kata Khamenei.
Baca juga: Menhan Israel: Operasi IDF di Jenin Belajar dari Gaza Agar Proksi Iran di Tepi Barat Tak Jadi Kuat
"Namun mereka dan puluhan pemimpin delusi lainnya kini telah pergi ke neraka, sementara Republik Islam semakin kuat dari hari ke hari."
"Kali ini pun akan sama, dengan rahmat Tuhan."
Tekanan Maksimal Terhadap Iran
Menurut laporan The Wall Street Journal (WSJ) pada November lalu, Donald Trump berencana untuk meningkatkan kampanye "tekanan maksimum" terhadap Iran.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.