Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hamas Tunda Bebaskan Tahanan Israel Arbel Yehud hingga Sabtu Depan, Mengapa?

Hamas tunda pembebasan tahanan Israel Arbel Yehud hingga Sabtu depan karena dianggap tentara wanita, sedangkan Israel sebut Erbil Yehud warga sipil.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Hamas Tunda Bebaskan Tahanan Israel Arbel Yehud hingga Sabtu Depan, Mengapa?
The Times of Israel
Arbel Yehud, salah satu wanita yang masih ditahan oleh Hamas dan akan dibebaskan pada Sabtu (1/2/2025) depan. Hamas mengklasifikasikan Arbel Yehud sebagai tentara wanita Israel yang dilatih di bidang astronomi. 

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menunda pembebasan Arbel Yehud, seorang tahanan Israel, hingga pertukaran tahanan selanjutnya pada Sabtu (1/2/2025).

Sebelumnya, Hamas membebaskan empat tentara wanita Israel dalam pertukaran tahanan kedua, dengan imbalan pembebasan 200 tahanan Palestina pada Sabtu (25/1/2025) kemarin.

Kasus Arbel Yehud menjadi perhatian di Israel setelah ia tidak dibebaskan pada Sabtu kemarin sebagai bagian dari pembebasan kedua dan memasuki tahap penyerahan tentara wanita Israel yang ditahan Hamas.

Hamas menunda membebaskan Arbel Yehud karena Hamas mengklasifikasikan dia sebagai tentara wanita Israel yang dilatih di bidang astronomi.

Sedangkan Israel mengatakan Arbel Yehud adalah warga sipil dan menuduh Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata untuk membebaskan warga sipil terlebih dahulu.

Arbel Yehud ditahan oleh Brigade Al-Quds, salah satu sayap militer faksi Palestina yang berafiliasi dengan Hamas dalam Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.

“Erbil adalah seorang wanita militer Yahudi yang dilatih dalam program luar angkasa tentara Israel, dan merupakan tahanan Brigade Al-Quds (sayap militer Gerakan Jihad Islam), dalam kapasitasnya sebagai seorang prajurit,” kata sumber resmi di Gerakan Jihad Islam (PIJ), Sabtu.

Berita Rekomendasi

“Arbel Yehud akan dibebaskan sesuai ketentuan kesepakatan pertukaran yang disepakati, dan mediator memberi tahu kami bahwa dia masih hidup dan akan dibebaskan Sabtu depan,” menurut apa yang dilaporkan oleh Al Jazeera.

Sementara itu sumber Hamas juga membenarkan bahwa Arbel Yehud masih hidup.

"Para mediator memberi tahu kami bahwa Arbel Yehud masih hidup dan akan dibebaskan Sabtu depan," kata sumber Hamas.

Sebelumnya, kantor Perdana Menteri pendudukan Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan warga Palestina di Jalur Gaza tidak boleh memasuki wilayah Jalur Gaza utara hingga Arbel Yehud dibebaskan.

Baca juga: 4 Tentara Wanita Israel sebelum Dibebaskan: Terima Kasih Brigade Al-Qassam atas Perlakuan Baiknya

“Berdasarkan perjanjian (gencatan senjata Israel-Hamas), Israel tidak akan mengizinkan penduduk Gaza masuk ke Jalur Gaza utara, sampai ada pengaturan untuk pembebasan Arbel Yehud, yang seharusnya akan dirilis hari ini," kata kantor Netanyahu, Sabtu.

Juru bicara tentara pendudukan Israel (IDF), Daniel Hagari, menuduh Hamas tidak mematuhi perjanjian yang disepakati kedua pihak.

"Hamas tidak mematuhi perjanjian yang disepakati antara mereka untuk menukar tahanan dan sandera dari Jalur Gaza, dan kami akan berupaya mengembalikan mereka yang diculik, dan kami berkomitmen untuk itu," katanya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas