AS Diduga Ingin Habisi Putin, Rusia Beri Ancaman: Jika Putin Diserang, Perang Nuklir Meletus
Ketua majelis rendah Rusia mengatakan setiap upaya pembunuhan Presiden Vladimir Putin merupakan “jalan langsung menuju perang nuklir".
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Garudea Prabawati

TRIBUNNEWS.COM – Ketua Duma (majelis rendah Rusia) Vyascheslav Volodin memperingatkan risiko meletusnya perang nuklir jika Presiden Rusia Vladimir Putin diserang.
Bahkan, menurut Volodin, setiap upaya pembunuhan Putin atau diskusi mengenai hal itu merupakan “jalan langsung menuju perang nuklir".
Pernyataan Volodin itu disampaikan setelah jurnalis Amerika Serikat (AS), Tucker Carlson, mengklaim AS di bawah rezim Joe Biden pernah berencana menghabisi Putin.
Volodin mengkritik AS yang tidak memberikan klarifikasi tentang hal itu dan memilih tutup mulut saja.
“Satu hari telah berlalu. Setiap orang bungkam. Baik Biden ataupun [Antony] Blinken belum membantah apa yang disampaikan,” kata dia di Telegram hari Rabu, (29/1/2025), dikutip dari Anadolu Agency.
Dia menyebut dugaan rencana pembunuhan Putin itu sebagai tindakan kejahatan dan sangat membahayakan keamanan dunia. Dia juga meminta adanya investigasi lembaga dunia atas dugaan itu.
“Ini harus menjadi dasar bagi penyelidikan oleh semua lembaga internasional,” ujarnya.
Lalu, dia menyinggung adanya upaya pembunuhan terhadap dua pemimpin negara.
“Ada upaya serangan terhadap Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, yang bisa dicegah. Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, ditargetkan,” katanya.
“Mantan Presiden AS Donald Trump diserang saat kampanye pilpres. Semua ini bagian dari rangkaian yang sama.”
Volodin meminta dinas intelijen khusus Rusia untuk tetap waspada karena Rusia terlibat dalam konflik sengit.
Baca juga: Putin: Tanpa Campur Tangan AS, Perang Rusia-Ukraina Bisa Berakhir dalam Hitungan Minggu
“Kita harus memahami tantangan dan bahaya yang kita hadapi. Itu artinya kita harus merasa bertanggung jawab.
Terakhir, dia memuji kepemimpinan Putin dan menyebutnya sebagai “keunggulan Rusia”.
“Sekarang, lebih daripada sebelumnya, persatuan dan konsolidasi di sekitar presiden kita sangat penting.”
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.