Ribuan Warga Mesir Geruduk Perbatasan Rafah yang Akan Dibuka Militer Israel: Pasukan Eropa Datang
Pasukan keamanan Eropa akan mengelola perbatasan Rafah yang akan dibuka Israel. Sehari sebelum pembukaan perbatasan, ribuan warga Mesir menggeruduk.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom

Ribuan Warga Mesir Geruduk Perbatasan Rafah Gaza Selatan yang Akan Dibuka Militer Israel
TRIBUNNEWS.COM - Otoritas Penyiaran Israel, KAN, mengutip sumber-sumber Palestina, melaporkan bahwa perbatasan Rafah akan dibuka Sabtu (1/2/2025) bukan pada Minggu seperti yang awalnya direncanakan berdasarkan perjanjian gencatan senjata Gaza.
Kantor berita berbahasa Ibrani, Yedioth Ahronoth, mengutip seorang pejabat Uni Eropa, mengatakan bahwa Israel telah menanyakan tentang perkembangan proses pengerahan misi (pasukan keamanan) Eropa untuk membantu mengelola perlintasan perbatasan Rafah sebagai bagian dari upaya untuk membukanya kembali selama fase pertama gencatan senjata Gaza.
Baca juga: Panggung Olok-olok, Hamas Ledek Logo-Logo Satuan Tempur Militer Israel Saat Pembebasan Agam Berger
Menurut pejabat tersebut, pasukan Eropa akan memainkan peran kunci dalam menstabilkan gencatan senjata.
Peran pasukan Eropa ini berfokus pada rencana pembukaan kembali penyeberangan untuk memungkinkan warga sipil Palestina untuk bisa pergi ke luar Gaza, dengan memprioritaskan yang terluka, anak-anak, dan pasien yang membutuhkan perawatan medis di luar negeri.
Pejabat itu menambahkan kalau petugas perbatasan Otoritas Palestina akan mengelola penyeberangan tersebut.
"Sementara militer Israel akan tetap ditempatkan di sekitarnya untuk menjamin keamanan," kata laporan RNTV, Jumat (31/1/2025).
Laporan itu juga mencatat kalau UE berencana untuk mengerahkan hingga 100 petugas perbatasan sebagai bagian dari pengaturan keamanan baru, yang menggarisbawahi dukungan Eropa terhadap gencatan senjata dan kerja sama antara Tel Aviv dan Otoritas Palestina.
Baca juga: Tentara Bayaran AS Masuk Gaza Saat Israel Mau Lanjutkan Perang: Jadi Operator Pos Pemeriksaan

Digeruduk Ribuan Warga Mesir
Sehari menjelang pembukaan perbatasan tersebut, ribuan warga Mesir dilaporkan berkumpul di perbatasan Rafah di Sinai Utara, Jumat (31/1/2025).
Ribuan warga Mesir itu datang untuk memprotes rencana pengusiran paksa warga Palestina.
Seperti dilansir media berita Mesir, Youm7, gerakan tersebut dimulai pada dini hari saat massa dalam jumlah besar dari berbagai provinsi, termasuk Qalyubia dan Ismailia, menuju Rafah.
Mereka bergabung dalam perlawanan kolektif terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai rencana pemindahan paksa warga Palestina ke Mesir.
Baca juga: Donald Trump Akan Paksa Mesir dan Yordania Tampung Pengungsi Gaza yang Terusir Agresi Israel
Menurut laporan Youm7, unjuk rasa ini merupakan penolakan yang jelas terhadap segala upaya untuk menempatkan warga Palestina di Mesir sebagai bagian dari rencana yang diduga untuk menyelesaikan agresi Israel.
Peserta demonstrasi besar ini terdiri dari anggota partai politik, kelompok masyarakat sipil, dan aktivis masyarakat, serta anggota badan legislatif Mesir.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.