Imbas Kecelakaan American Airlines, FAA Kini Larang Helikopter Terbang Dekat Bandara Ronald Reagan
Badan Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) kini membatasi izin penerbangan helikopter di sekitar Bandara Nasional Ronald Reagan
Penulis: Bobby W
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM - Sikap tegas diambil oleh badan Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) terkait penerbangan helikopter di sekitar Bandara Nasional Ronald Reagan, Washington pada hari Jumat (31/1/2025).
Pihak berwenang AS kini membatasi izin penerbangan helikopter di sekitar bandara Ibukota AS tersebut setelah terjadinya tabrakan udara antara pesawat penumpang American Airlines dan helikopter Black Hawk yang menewaskan 67 orang.
Sementara itu, pejabat setempat mengatakan bahwa 41 mayat korban telah berhasil dievakuasi pada hari Jumat.
Dikutip dari Reuters, tim penyelamat di lokasi kejadian juga terus bekerja untuk menarik puing-puing dari kecelakaan udara paling mematikan di Amerika dalam dua dekade terakhir tersebut dari Sungai Potomac.
Kebijakan FAA terkait pembatasan penerbangan helikopter ini sendiri diambil guna mengurangi risiko terjadinya tabrakan lainnya.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Transportasi AS, Sean Duffy.
Duffy mengatakan keputusan tersebut akan segera membantu mengamankan ruang udara di sekitar Bandara Reagan, memastikan keselamatan lalu lintas pesawat dan helikopter.
FAA juga akan melarang helikopter terbang di beberapa bagian rute di dekat bandara dan hanya memperbolehkan helikopter polisi, medis, pertahanan udara, serta transportasi udara presiden di area antara bandara dan jembatan-jembatan terdekat.
Pembatasan ini akan berlangsung setidaknya hingga Dewan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB) mengeluarkan laporan awal mengenai tabrakan fatal tersebut, yang biasanya memerlukan waktu 30 hari.
"Setelah itu, pembatasan akan ditinjau kembali," kata Duffy.
Sementara itu, CEO American Airlines, Robert Isom, memuji keputusan untuk membatasi penerbangan helikopter dari FAA tersebut.
Baca juga: HNW Respons Donald Trump: Kalau Ingin Perdamaian, Bawa Saja Orang Israel ke Amerika
Isom mengatakan bahwa maskapai akan bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat sistem penerbangan yang lebih aman, termasuk dengan meningkatkan investasi dalam infrastruktur, teknologi, dan personel.
Jenazah Korban Terus Ditemukan
Sementara itu terkait pencarian jenazah korban tewas dari kecelakaan nahas tersebut, Kepala Pemadam Kebakaran Washington, D.C., John Donnelly, mengatakan kepada wartawan bahwa 28 mayat yang telah ditemukan sejauh ini telah teridentifikasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.