Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Jejak Kasus Predator Seks Reynhard Sinaga, Beraksi Selama 2,5 Tahun dan Rudapaksa 159 Pria

Kasus Reynhard Sinaga, seorang predator seks adi sorotan utama di Inggris, aksi bejatnya dilakukan selama 2,5 tahun; 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Jejak Kasus Predator Seks Reynhard Sinaga,  Beraksi Selama 2,5 Tahun dan Rudapaksa 159 Pria
Tangkap Layar The Guardian via CPS (6/1/2020)
JEJAK REYNHARD SINAGA - Foto ini merupakan tangkap tayar dari publikasi The Guardian pada (6/1/2020) yang diambil dari Crown Prosecution Service (CPS), menunjukkan rekaman CCTV ketika predator seks Reynhard Sinaga meninggalkan flatnya di Manchester. 

Kebanyakan dari mereka adalah heteroseksual.

Sebagian besar korbannya adalah pria Inggris kulit putih, berusia antara 18 hingga 36 tahun, dengan rata-rata usia 21 tahun.

Para korban tidak menyadari kalau mereka menjadi korban kejahatan hingga diberitahu oleh polisi.

Salah satu remaja yang menjadi korban mengungkapkan, “Saya baru saja keluar tadi malam dan kemudian ada seseorang yang membawa saya ke rumahnya padahal saya tidak ingin diajak pergi.”

Ungkapan ini mencerminkan bagaimana Sinaga menggunakan taktik tipu daya untuk mengendalikan para pria yang menjadi mangsanya.

Penangkapan Reynhard Sinaga

Reynhard Sinaga ditangkap pada Juni 2017, setelah salah satu korbannya terbangun dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Penangkapan Reynhard Sinaga dimulai setelah salah satu korbannya melawan dan berhasil melarikan diri dari apartemennya.

Berita Rekomendasi

Ia kemudian menghubungi polisi dan memberi tahu tentang serangan yang dialaminya.

Dalam waktu singkat, penyelidikan besar-besaran pun dimulai, mengungkap fakta-fakta mengejutkan tentang aktivitas Sinaga selama bertahun-tahun.

Polisi menemukan dua iPhone yang menyimpan ratusan jam video yang merekam tindakan kejahatan Sinaga.

Setelah ditangkap, polisi menemukan 3,29 terabyte rekaman yang menunjukkan aksi rudapaksa terhadap para korban yang sedang tidur atau pingsan.

Polisi menduga Sinaga menggunakan GHB untuk membius para korban, meskipun bukti konkret tidak ditemukan, dikutip dari The Guardian.

Hakim menggambarkan Sinaga sebagai individu yang sangat berbahaya, licik, dan tidak menunjukkan penyesalan.

Temuan Penyidikan

Selama penyelidikan, petugas menemukan banyak bukti yang memberatkan Sinaga.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas