Israel Tangkap Haredi yang Mencoba Kabur ke Luar Negeri Lewat Bandara Ben Gurion
Tolak ikut wajib militer, siswa yeshiva ultra-Ortodoks ditangkap di bandara Ben Gurion saat sedang mencoba kabur dari Israel dengan menaiki pesawat.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W

TRIBUNNEWS.COM - Pada Jumat (6/2/2025) malam, seorang siswa yeshiva ultra-Ortodoks ditangkap di bandara Ben Gurion, Tel Aviv.
Ia sedang mencoba kabur dari Israel dengan menaiki pesawat, menurut laporan The Times of Israel yang mengutip sumber media Ibrani.
Penangkapan ini adalah yang pertama kalinya terhadap seorang pria Haredi yang menolak mematuhi perintah wajib militer.
Seperti diketahui, militer Israel mengeluarkan panggilan kepada ribuan anggota komunitas ultra-Ortodoks, yang dikenal sebagai Haredim, untuk mengikuti wajib militer.
Pada Juni 2024 lalu, Pengadilan Tinggi Israel secara kontroversial memutuskan pemerintah dapat merekrut mahasiswa Haredi, yang sebelumnya dikecualikan dari wajib militer, Al Jazeera melaporkan.
Keputusan ini diambil karena semakin banyak yang mengharapkan mereka ikut berperang, mengingat perang yang panjang dan terus berlangsung di negara tersebut.
Sebagai respons atas penangkapan tersebut, aksi protes anti-wajib militer oleh Haredi sedang direncanakan di seluruh Israel, seperti yang dilaporkan Channel 12 Israel.
Ynet juga melaporkan, demonstrasi akan diadakan di luar penjara tempat pria yang ditahan tersebut.
Penolakan untuk mengikuti wajib militer sudah dilakukan pria Haredi sejak Juni 2024.
Sebagai pengingat, pada pertenganan bulan Januari, bentrokan sengit terjadi antara kaum Yahudi Ultra-Ortodoks dan polisi Israel di Tel Hashomer, dekat Tel Aviv.
Puluhan anggota komunitas Yahudi Haredi berkumpul di depan pusat perekrutan tentara Israel terbesar untuk memprotes kebijakan yang mewajibkan mereka mendaftar menjadi tentara pada Rabu (15/1/2025).
Baca juga: Muncul Gambar Bintang Daud Raksasa di Beit Hanoun, Lambang Yahudi Terlihat di Google Maps
Para penganut Yahudi Ultra-Ortodoks memprotes rencana pemerintah yang mewajibkan komunitas Haredi untuk mengikuti dinas militer.
Mereka menutup jalan sebagai bentuk protes dan bentrok dengan polisi yang berusaha membubarkan aksi tersebut.
Polisi menganggap demonstrasi itu ilegal, Palestine Chronicle melaporkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.