Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Reaksi Arab Saudi Terhadap Pernyataan Kontroversial Netanyahu

Netanyahu vs Arab Saudi: Ketegangan baru antara Israel dan negara-negara Arab.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: timtribunsolo
zoom-in Reaksi Arab Saudi Terhadap Pernyataan Kontroversial Netanyahu
Tangkapan layar YouTube White House
PERDANA MENTERI ISRAEL - Tangkapan layar YouTube White House yang diambil pada Rabu (5/2/2025), menampilkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, berbicara dalam konferensi pers setelah bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada Selasa (4/2/2025). Donald Trump mengatakan AS akan mengambil alih dan memiliki Jalur Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, baru-baru ini menciptakan kontroversi setelah menyampaikan pernyataan yang dianggap merendahkan negara Arab Saudi dan warga Palestina.

Dalam sebuah wawancara di Channel 14 yang pro-Netanyahu, ia tampak bercanda ketika mengomentari tentang keberadaan Palestina, menyebut Saudi sebagai negara Palestina.

Tindakan ini langsung mendapatkan reaksi marah dari pemerintah Arab Saudi, yang merasa komentar tersebut menunjukkan ketidakpahaman atas hak dan identitas rakyat Palestina.

Apa Reaksi Arab Saudi Terhadap Pernyataan Netanyahu?

Arab Saudi, melalui pernyataan resmi, menunjukkan kekecewaannya atas komentar yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negara.

Dalam tanggapannya, kerajaan tersebut menekankan pentingnya memahami hubungan historis dan hukum antara Palestina dan tanah mereka.

"Pola pikir ekstremis pendudukan ini tidak memahami apa arti wilayah Palestina bagi saudara-saudara Palestina," kata mereka, menegaskan bahwa penolakan tersebut tidak hanya berasal dari mereka tetapi juga dari negara-negara Arab yang bersaudara.

Bagaimana dengan Tanggapan Negara Lain?

Selain Arab Saudi, negara-negara seperti Mesir dan Yordania juga tidak ketinggalan dalam menyuarakan kritik mereka terhadap Israel.

Berita Rekomendasi

Mesir secara khusus mengecam gagasan tersebut sebagai pelanggaran langsung terhadap kedaulatan Saudi dan mendukung posisi negara-negara Arab lainnya yang menolak pernyataan Netanyahu.

Apa Hubungan Pernyataan Ini dengan Rencana Perdamaian?

Baca juga: Israel Mulai Tarik Mundur Pasukannya dari Koridor Utama Gaza, Gencatan Senjata Diperpanjang?

Pernyataan Netanyahu muncul di tengah konteks diskusi yang lebih luas mengenai nasib warga Palestina, terutama setelah usulan kontroversial dari Presiden AS Donald Trump tentang penguasaan Jalur Gaza.

Trump mengatakan bahwa ia akan menciptakan "Riviera Timur Tengah" dengan menempatkan warga Palestina di tempat lain, pernyataan yang secara terbuka dikutuk oleh negara-negara Arab.

Riyadh menegaskan kembali bahwa mereka tidak akan menjalin hubungan dengan Israel tanpa adanya pembentukan negara Palestina.

Apakah Normalisasi Hubungan dengan Arab Saudi Akan Terjadi?

Netanyahu juga mencerminkan harapannya bahwa normalisasi hubungan dengan Arab Saudi akan terwujud setelah Hamas dikalahkan dan pengaruh Iran di kawasan dipotong.

Dalam wawancaranya dengan Fox News, ia menyatakan, "Ketika kita menghancurkan Hamas, itu akan menjadi landasan bagi kesepakatan tambahan dengan Saudi."

Namun, Netanyahu juga menunjukkan skeptisisme mengenai kemungkinan keberadaan negara Palestina setelah kejadian tragis seperti serangan 7 Oktober.

Apa Opini Netanyahu Tentang Gaza?

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas