Afghanistan-Pakistan Bersitegang: Ancaman ISIS-K dan Sengketa Perbatasan
Hubungan Afghanistan dan Pakistan memanas karena ketegangan lintas batas dan masalah keamanan yang terus berlanjut.
Editor: Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan Afghanistan dan Pakistan memanas karena ketegangan lintas batas dan masalah keamanan yang terus berlanjut.
Meski Pakistan secara historis punya hubungan yang dekat dengan kelompok Taliban, perkembangan terkini menunjukkan meningkatnya ketegangan, khususnya terkait keberadaan dan aktivitas kelompok ekstremis Islamic State Provinsi Khorasan (ISIS-K) di wilayah tersebut.
Pakistan menyatakan kekhawatiran atas keberadaan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) di Afghanistan.
Bahkan, Pakistan pernah melakukan serangan udara di provinsi perbatasan timur Afghanistan, Khost dan Paktika atas dasar kekhawatiran itu.
Sebagai tanggapan, pemerintahan Afghanistan yang dipimpin Taliban telah mengambil tindakan di sepanjang Garis Durand, perbatasan yang disengketakan antara kedua negara.
Perkembangan ini telah menyebabkan pergeseran hubungan, dengan kedua belah pihak menyuarakan kekhawatiran atas ancaman keamanan yang berasal dari seberang perbatasan.
Bangkitnya ISIS-K menghadirkan tantangan keamanan signifikan bagi Pakistan, termasuk pada Afghanistan dan negara di Asia Tengah dan Selatan yang lebih luas.
Laporan menunjukkan bahwa kehadiran ISIS-K meningkatkan ancaman keamanan, yang semakin memperumit hubungan antara Afghanistan dan Pakistan.
Dalam laporan keamanan tahunannya yang dirilis pada 22 Januari 2025, Komisi Pusat Keamanan dan Pembersihan Taliban menyoroti kekhawatiran tentang aktivitas ISIS-K.
Laporan tersebut, sebagaimana dikutip Khaama Press pada Selasa (11/2/2025), menyatakan bahwa upaya melawan ISIS-Khorasan di Afghanistan sebagian besar berhasil, tetapi beberapa anggotanya telah mencari perlindungan di negara-negara tetangga.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa beberapa individu terafiliasi ISIS-K telah berkumpul kembali di luar Afghanistan.
Ada indikasi bahwa mereka telah mendorong eksistensi di wilayah tertentu di Pakistan, termasuk Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa.
Laporan tersebut menuding kelompok-kelompok tersebut memiliki akses ke jaringan perekrutan dan dukungan logistik di wilayah-wilayah ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.