Gedung Putih: Trump Anggap Relokasi Warga Gaza Lebih Megah dan Aman
Gedung Putih mengungkapkan bahwa Presiden Trump menganggap pemindahan warga Gaza dari Palestina ke daerah lain akan lebih aman dan megah.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto

TRIBUNNEWS.COM - Gedung Putih mengungkapkan bahwa Presiden AS Donald Trump menganggap pemindahan warga Gaza dari Palestina ke daerah lain akan lebih aman dan megah.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt pada hari Rabu (12/2/2025).
Dalam pernyataan tersebut, Leavitt juga menjelaskan hasil pertemuan dari Trump dan Raja Yordania Abdullah II.
Leavitt mengatakan bahwa pertemuan yang berlangsung di Gedung Putih pada hari Selasa (11/2/2025), membahas Gaza dan masa depannya.
Menurut Leavitt, dalam pertemuan tersebut, Raja Abdullah II lebih memilih agar warga Palestina tetap tinggal di Gaza dengan tanah tambahan yang dapat digunakan untuk pembangunan baru.
Namun, Trump memiliki pandangan yang berbeda.
Menurutnya, transfer warga Palestina ke daerah yang lebih aman akan memberikan keuntungan yang lebih besar dan lebih megah.
"Raja lebih suka jika warga Palestina tetap tinggal di tempat itu dengan tanah tambahan yang akan digunakan untuk pembangunan baru, yang akan menciptakan lapangan kerja dalam jumlah yang belum pernah terlihat sebelumnya," kata Leavitt, dikutip dari Anadolu Anjansi.
"Namun presiden merasa akan jauh lebih baik dan lebih megah jika warga Palestina ini dapat dipindahkan ke daerah yang lebih aman," tambahnya.
Meskipun demikian, Leavitt tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut mengenai wilayah yang dianggap "lebih aman" oleh Trump bagi warga Palestina.
Hal ini meninggalkan banyak pertanyaan tentang solusi yang diajukan oleh Presiden AS dalam permasalahan yang sudah berlangsung lama ini.
Trump, yang dikenal dengan latar belakangnya dalam bidang real estat, menyebutkan bahwa ia yakin Gaza dapat diubah menjadi "Riviera Timur Tengah" yang penuh kemakmuran dan peluang kerja.
Namun, usulan Trump mengenai transfer paksa warga Palestina ini mendapatkan penolakan tegas dari Palestina dan banyak negara Arab dan Muslim lainnya.
Baca juga: Macron Menanggapi Usulan Donald Trump: Anda Tidak Bisa Menyuruh 2 Juta Orang untuk Pindah dari Gaza
Apalagi setelah bertemu dengan Trump, Raja Abdullah II kembali menegaskan posisi tegas Yordania yang menentang pemindahan warga Palestina, baik di Gaza maupun Tepi Barat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.