Trump Berbincang dengan Putin, Zelensky Kecewa dan Anggap Putin Seorang Pendusta
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kecewa setelah mengetahui Presiden AS Donald Trump berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin lewat telepon.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: timtribunsolo

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kecewa setelah mengetahui bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam pembicaraan tersebut, Trump dan Putin membahas upaya untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Zelensky yang merasa kecewa lalu bertemu dengan sejumlah senator AS dalam Konferensi Keamanan Munich, Jerman, pada hari Jumat, 14 Februari 2025.
Dalam konferensi itu, Wakil Presiden AS J.D. Vance menekankan pentingnya perdamaian jangka panjang, bukan sekadar gencatan senjata sementara di Eropa Timur.
"Kami ingin pembantaian itu dihentikan, tetapi kami menginginkan perdamaian jangka panjang," kata Vance, seperti yang dikutip dari CBS News.
Zelensky juga menyampaikan keinginannya untuk mendiskusikan persiapan mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.
Ia meminta jaminan keamanan bagi Ukraina dalam perundingan.
Zelensky menegaskan bahwa keputusan terkait Ukraina seharusnya melibatkan Ukraina dalam setiap pembicaraan.
Dalam konferensi itu Zelensky sempat ditanya tentang tanggapannya atas pembicaraan antara Trump dan Putin.
“Saya punya percakapan yang bagus dengan Presiden Trump. Kami beberapa kali berbicara melalui telepon, dan dia sendiri menelepon Putin,” kata Zelensky dikutip dari Maariv.
“Dia (Trump) berkata kepada saya, ‘Saya pikir Putin ingin merampungkan perang ini.’”
“Saya memberi tahu dia bahwa Putin seorang pendusta.”
Baca juga: Arab Saudi Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Donald Trump dan Vladimir Putin
Reaksi Eropa
Percakapan antara Trump dan Putin ini mendapat sorotan tajam, terutama dari Eropa.
The Washington Post melaporkan bahwa pembicaraan tersebut mengejutkan Ukraina dan menjadi sinyal bahaya bagi Eropa, karena tidak ada penyebutan mengenai kepentingan Eropa dalam pengumuman tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.