Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Hamas Menolak Perpanjangan Gencatan Senjata Israel

Gencatan senjata Israel-Hamas di ujung tanduk. Terbaru, Qassem menuduh Israel ingin kembali berperang setelah 42 hari jika negosiasi gagal.

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: timtribunsolo
zoom-in Hamas Menolak Perpanjangan Gencatan Senjata Israel
Telegram Brigade Al-Qassam
ANGGOTA BRIGADE AL-QASSAM - Foto ini diambil pada Rabu (12/2/2025) dari publikasi resmi Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Sabtu (8/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam berdiri sebelum menyerahkan berkas kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC) selama pertukaran tahanan ke-5 pada Sabtu (8/2/2025) sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza, dengan imbalan 183 tahanan Palestina. Gencatan senjata Israel-Hamas di ujung tanduk. 

TRIBUNNEWS.COM - Israel telah menyetujui usulan utusan Presiden AS, Steve Witkoff, untuk memperpanjang gencatan senjata sementara di Gaza selama bulan Ramadhan dan Paskah.

Pengumuman ini disampaikan oleh kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, setelah tahap pertama gencatan senjata berakhir.

Gencatan Senjata dan Syaratnya

Dalam pernyataan resmi, Netanyahu menjelaskan bahwa Witkoff mengusulkan agar setengah dari sandera yang ditahan di Gaza, baik yang hidup maupun yang telah meninggal, dibebaskan.

Sandera yang tersisa akan dibebaskan setelah kesepakatan gencatan senjata permanen tercapai.

Witkoff juga menyadari bahwa lebih banyak waktu diperlukan untuk negosiasi gencatan senjata yang lebih permanen.

Namun, Hamas menolak perpanjangan gencatan senjata yang ditawarkan oleh Israel.

Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menyatakan bahwa mereka tidak akan menerima perpanjangan dalam format yang diinginkan oleh Israel. "Memperpanjang fase pertama kesepakatan dalam format yang diinginkan Israel tidak dapat diterima," ujar Qassem dalam wawancara dengan televisi Al Araby.

Penolakan dan Tuntutan Hamas

Berita Rekomendasi

Hamas menuntut agar Israel melanjutkan dengan perjanjian tahap kedua yang telah disepakati sebelumnya.

Di sisi lain, Israel menginginkan penyerahan sejumlah sandera dan jenazah setiap minggu sebagai syarat perpanjangan.

Qassem menuduh Israel ingin kembali berperang setelah 42 hari jika negosiasi gagal.

Situasi di Gaza

Gencatan senjata saat ini akan berakhir bersamaan dengan dimulainya bulan suci Ramadhan.

Selama periode gencatan senjata ini, PBB berhasil mengirimkan bantuan pokok, meskipun banyak warga Gaza masih menghadapi kekurangan makanan dan pasokan medis.

Perkembangan Terbaru

1. Peringatan Israel kepada Hamas: Israel memperingatkan Hamas tentang kemungkinan kembalinya perang jika rencana yang didukung AS tidak disetujui.

2. Analisis Rencana Gencatan Senjata: Para analis menilai bahwa rencana gencatan senjata yang didukung AS lebih menguntungkan bagi Israel, meminta pembebasan lebih banyak tawanan tanpa komitmen untuk mengakhiri perang secara permanen.

3. Bantuan Militer AS untuk Israel: Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengumumkan penggunaan kekuasaan darurat untuk mempercepat pengiriman bantuan militer senilai sekitar 4 miliar dollar AS ke Israel.

4. Kondisi Penduduk Rafah: Dua pertiga dari 300.000 penduduk Rafah masih belum dapat kembali ke rumah mereka akibat posisi pasukan Israel yang masih bertahan di dalam kota.

5. Pembicaraan Rekonstruksi Gaza: Perdana Menteri Palestina, Mohammad Mustafa, sedang membahas rencana rekonstruksi Gaza dengan mitranya dari Mesir.

Dengan situasi yang terus berkembang, ketegangan antara Israel dan Hamas masih jauh dari penyelesaian yang permanen.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas