Gaza Hadapi Konspirasi Besar, Hamas Tolak Lucuti Senjata selama Israel Masih Duduki Palestina
Dengan tegas Hamas mengatakan tidak akan melucuti senjatanya sepanjang Israel masih bercokol tanah Palestina.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Garudea Prabawati

TRIBUNNEWS.COM – Hamas bersikeras tidak akan melucuti senjatanya selama Israel masih menduduki tanah Palestina.
Menurut Hamas, rakyat Palestina berhak memerintah atau berkuasa di tanah mereka sendiri.
Pj. Kepala Politbiro Hamas Khalem Meshaal mengatakan tidak ada sistem politik dari luar yang bisa diberlakukan terhadap rakyat Palestina.
“Gaza hanya dimiliki rakyatnya, baik rakyat Gaza maupun Tepi Barat tidak akan menukarkan tanah air mereka dengan dengan apa pun,” kata Meshaal dalam video yang dibagikan Hamas pada hari Minggu, (10/3/2025), dikutip dari TRT World.
Dia berujar warga Palestina di Gaza dan Tepi barat akan tetap terikat kuat dengan kedua wilayah itu.
“Palestina tidak punya alternatif selain Palestina. Meski hormat kami terhadap negara-negara Arab dan Islam tetap ada, tidak ada yang bisa menggantikan tanah air kami.”
Dia menyoroti pentingnya persatuan nasional dalam menghadapi tantangan Palestina saat ini. Dia juga meminta dunia Arab agar berada di sisi rakyat Palestina.
Menurutnya, Gaza kini menghadapi konspirasi besar yang bertujuan untuk mengusir penduduknya dengan cara membuat mereka kelaparan.
“Masa depan Gaza, pemerintahannya, senjatanya, dan kekuatan perlawanannya kini terancam,” ujar pemimpin Hamas itu.

Bantah rela dilucuti
Adam Boehler, seorang utusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk urusan sandera, mengklaim Hamas bersedia meletakkan senjata.
Baca juga: Utusan AS: Hamas Usulkan Gencatan Senjata 5—10 Tahun dengan Israel, Rela Senjata Dilucuti
Di samping itu, Boehler menyebut Hamas telah mengusulkan gencatan senjata selama lima hingga sepuluh tahun dengan Israel.
Ketika diwawancarai Kan, Boehler menyebut usul itu akan membuat Hamas dilucuti senjatanya dan tidak terlibat dalam politik pemerintahan.
“Mereka menyarankan pertukaran semua tahanan. Jadi, semua sandera kita saat ini ditukar dengan beberapa tahanan. Kami tidak tertarik dengan hal itu,” ujar Boehler dikutip dari All Israel News.
Kemudian, dia mengungkapkan keinginan Hamas untuk melakukan gencatan senjata jangka panjang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.