2 Kali dalam 24 Jam, Houthi Serang Kapal Induk USS Harry Truman sebagai Balasan Serangan AS di Yaman
Houthi mengklaim melakukan dua serangan terhadap kapal induk AS, USS H. Truman sebagai balasan atas serangan AS terhadap Yaman pada Sabtu (15/3/2025).
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto

Saksi mata di Sanaa, ibu kota Yaman, menggambarkan pengalaman mereka "ledakan mengerikan" yang mengguncang rumah-rumah dan memecahkan jendela.
Rekaman dari media Houthi menunjukkan anak-anak terluka, termasuk seorang gadis dengan kaki menghitam dibalut perban, sementara seorang wanita terlihat dirawat di rumah sakit.
Seorang pria bernama Ahmed, ayah dua anak yang tinggal di Sanaa, mengatakan kepada AFP:
"Saya telah tinggal di Sanaa selama 10 tahun dan mendengar penembakan selama perang. Tapi demi Tuhan, saya belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya."
"Keluarga saya dan saya ketakutan."
Media Houthi juga melaporkan adanya lebih banyak ledakan pada Minggu malam, menuduh AS menargetkan pabrik pemintalan kapas di wilayah barat Hodeida dan kabin komando Galaxy Leader, kapal yang terkait dengan Israel, yang disita pada November 2023
Kapal Galaxy Leader berbendera Bahama, yang dioperasikan oleh Jepang, merupakan milik perusahaan Inggris yang sebagian dimiliki oleh taipan Israel Abraham “Rami” Ungar.
Houthi membajak Galaxy Leader dengan serangan helikopter pada 19 November 2023.
Mereka kemudian membebaskan awak kapal pada Januari 2025.
Seruan Pemimpin Houthi untuk Persatuan
Pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, menyerukan warga Yaman untuk berkumpul pada Senin guna menentang Amerika Serikat.
“Saya menyerukan kepada rakyat kita untuk keluar besok pada peringatan Pertempuran Badar dalam pawai sejuta orang di Sanaa dan seluruh provinsi,” kata Abdulmalik Al-Houthi dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu malam, mengutip Arab News.
Baca juga: Jumlah Korban Tewas Akibat Serangan Udara AS-Inggris di Yaman Meningkat Menjadi 31, Kata Houthi
“Kita akan menghadapi eskalasi dengan eskalasi.”
“Kita akan menanggapi musuh Amerika dalam serangannya, dalam serangannya, dengan serangan rudal, dengan menargetkan kapal induknya, kapal perangnya, kapal-kapalnya.
“Namun, kita juga masih memiliki opsi eskalasi. Jika mereka melanjutkan agresinya, kita akan beralih ke opsi eskalasi tambahan.”
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.