Jet F-14 Iran Konfrontasi Langsung Drone MQ-4C AS, Houthi Serang Lagi Kapal Induk di Laut Merah
Laporan menambahkan kalau pesawat tak berawak AS MQ-4C Amerika itu berkonfrontasi langsung dengan jet tempur F-14 Iran.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom

Jet Tempur Iran Konfrontasi Langsung Drone MQ-4C AS, Houthi Serang Lagi Kapal Induk
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pesawat mata-mata tanpa awak (Drone) Amerika Serikat (AS) berjenis MQ-4C dilaporkan terdeteksi dekat dengan wilayah udara Iran, outlet media MNA melaporkan, Selasa (18/3/2025).
Laporan menambahkan kalau pesawat tak berawak AS itu berkonfrontasi langsung dengan jet tempur Iran.
Baca juga: AS Kerahkan Lagi Kapal Induk ke Laut Merah Usai Houthi Yaman Tembak Jatuh Drone MQ-9 Reaper
"Sebuah drone pengintai MQ-4C Amerika Serikat secara cepat menarik diri dari posisinya di dekat wilayah udara Iran setelah menghadapi jet tempur F-14 Iran dan drone pengintai," tulis MNA mengutip Nournews melaporkan.
Para pejabat militer Iran telah memperingatkan bahwa setiap entri yang tidak sah ke wilayah udara negara itu akan menghadapi tanggapan yang menentukan.
Baca juga: AS Koordinasi ke Israel Soal Bombardemen ke Houthi Yaman, IRGC Iran Nyatakan Siap Perang
Media lokal mengutip Angkatan Udara Angkatan Darat Iran mengatakan kalau drone pengintai MQ-4C AS mundur segera setelah menghadapi jet tempur F-14 Iran dan drone pengintai di dekat wilayah udara negara itu.
"Angkatan Bersenjata Republik Iran sepenuhnya siap untuk mempertahankan diri dari agresi apa pun dan akan meluncurkan serangan yang menghancurkan terhadap kepentingan musuh di Timur Tengah jika perlu," tambah pernyataan militer Iran, mengutip pernyataan Angkatan Udara Angkatan Darat.
“Iran akan menembak jatuh pesawat musuh – berawak atau tak berawak – yang melanggar wilayah udaranya. Kami memperingatkan musuh terhadap tindakan provokatif,” tambahnya, mengutip pernyataan dari Angkatan Udara IRGC.

Iran Respons Ancaman AS
Iran juga merespons ancaman dari Presiden AS, Donald Trump yang menyerukan agar Teheran berhenti mendukung Houthi di Yaman.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei mengecam keras serangan AS baru-baru ini di Yaman, mencatat bahwa mereka telah mengakibatkan korban sipil yang meluas, termasuk wanita dan anak-anak.
Dia mengkritik keheningan Barat atas serangan Israel yang sedang berlangsung terhadap Gaza dan Tepi Barat selama bulan Ramadhan, menyebutnya sebagai kelanjutan dari genosida melalui pemboman tanpa henti selama 16 bulan terakhir.
Mengenai ancaman AS terhadap Teheran setelah serangan di Yaman, ia memperingatkan bahwa Iran akan menanggapi dengan tegas dan dengan kekuatan penuh terhadap setiap serangan terhadap integritas teritorial, keamanan, atau kepentingan nasionalnya.
Baghaei juga menepis tuduhan AS bahwa Iran mengendalikan gerakan perlawanan Yaman, menyebut klaim tersebut sebagai upaya putus asa untuk membenarkan kegagalan Washington selama 20 bulan terakhir.
Dia menegaskan bahwa pasukan Yaman beroperasi secara independen dan membuat keputusan strategis mereka sendiri untuk mendukung gerakan perlawanan Palestina.

Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.