Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Jadi Kambing Hitam, Hamas Disebut AS sebagai Penyebab Israel Serang Gaza Lagi

Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz menyebut Israel memiliki hak untuk membela diri dan menuding Hamas sebagai penyebab perang.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Jadi Kambing Hitam, Hamas Disebut AS sebagai Penyebab Israel Serang Gaza Lagi
Telegram Quds News Network
KAMBING HITAM - Hamas mengatakan pada Jumat (14/3/2025) bahwa pihaknya telah menerima usulan dari para mediator untuk membebaskan tawanan Amerika-Israel terakhir yang masih hidup dan jenazah empat tawanan berkewarganegaraan ganda. Amerika Serikat (AS) menyalahkan Hamas atas serangan terbaru Israel di Gaza dengan menyebut bahwa Hamas menghalangi kesepakatan gencatan senjata. 

TRIBUNNEWS.COM - Hamas kembali disalahkan atas serangan terbaru Israel di Gaza.

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), Mike Waltz, menuding Hamas sebagai biang keladi atas serangan terbaru Israel di Gaza.

Menurut Mike Waltz, Israel berhak untuk membela diri setelah serangan mematikan terhadap Gaza.

"Israel memiliki hak penuh untuk membela rakyatnya dari Hamas," kata Waltz melalui media sosial X-nya, @MikeWaltz47, Jumat (21/3/2025).

"Gencatan senjata akan diperpanjang jika Hamas membebaskan semua sandera yang tersisa. Sebaliknya, mereka memilih perang," lanjut Waltz.

Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, juga menyatakan Presiden AS, Donald Trump, "sepenuhnya mendukung" dimulainya kembali genosida oleh Israel di Gaza.

"Dia (Trump) sepenuhnya mendukung Israel dan IDF serta tindakan yang telah mereka ambil dalam beberapa hari terakhir," kata Leavitt, dikutip dari Quds News Network.

Berita Rekomendasi

"Presiden menjelaskan dengan sangat jelas kepada Hamas bahwa jika mereka tidak membebaskan semua sandera, akan ada banyak hal buruk yang harus dibayar, dan sayangnya, Hamas memilih untuk mempermainkan kehidupan di media," imbuh Leavitt.

Leavitt mengklaim situasi ini "sepenuhnya merupakan kesalahan Hamas" atas operasi mereka pada 7 Oktober 2023 di Israel.

Ia menambahkan, Trump ingin "semua sandera tersebut" dibebaskan.

Sejak Selasa pagi hingga Jumat, serangan udara Israel telah menewaskan lebih dari 600 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya.

Baca juga: Israel Lanjutkan Operasi Militer di Netzarim, Hamas Serukan Liga Arab Bertindak

Serangan Israel tersebut menandai gagalnya kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang telah dimulai pada 19 Januari 2025.

Tahap pertama berakhir pada 1 Maret 2025, tetapi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak untuk melanjutkan tahap kedua.

Balasan Brigade Al-Qassam

Sayap Militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan mereka telah menembakkan serangkaian roket ke arah Tel Aviv pada Kamis (20/3/2025) kemarin.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas