Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Mulai Lelah dengan Perang di Gaza, Warga Israel Sebut Netanyahu Tak Kompeten

Ratusan ribu warga Israel melakukan aksi unjuk rasa antipemerintahan Benjamin Netanyahu akibat perang di Gaza yang tak kunjung usai.

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Mulai Lelah dengan Perang di Gaza, Warga Israel Sebut Netanyahu Tak Kompeten
Telegram Quds News Network
DEMO ANTIPEMERINTAH ISRAEL - Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv pada Sabtu (22/3/2025) untuk menolak pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan menuntut kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas. Lebih dari 100.000 warga Israel melakukan protes antipemerintah karena Netanyahu memulai lagi perang di Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasca Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memulai lagi perang di Gaza, kini warga sudah mulai tak mempercayainya.

Terlebih, kini Benjamin Netanyahu juga melakukan pergerakan yang mengejutkan, dengan memecat Kepala Shin Bet Ronen Bar dan Jaksa Agung Gali Baharav-Miara.

Akibatnya, lebih dari 100.000 warga Israel melakukan protes antipemerintah di seluruh Israel pada Sabtu (22/3/2025) malam.

Jumlah pengunjuk rasa ini lebih banyak daripada demonstrasi sebelumnya.

Di Lapangan Habima, Tel Aviv, puluhan ribu orang memenuhi alun-alun dan tumpah ke jalan-jalan di sekitarnya untuk demonstrasi antipemerintah mingguan.

Aksi protes di Lapangan Habima ini mendahului demonstrasi kedua di Lapangan Sandera yang terletak di dekatnya, di mana masyarakat menanggapi seruan dari Forum Sandera dan Keluarga Hilang untuk melakukan "unjuk rasa kemarahan" setelah gencatan senjata dua bulan yang rapuh di Jalur Gaza hancur.

"Kembalinya pertempuran dapat membunuh para sandera yang masih hidup dan menyebabkan yang tewas menghilang," tulis forum tersebut, dikutip dari Times of Israel.

Berita Rekomendasi

"Satu-satunya pertempuran harus terjadi di ruang negosiasi, untuk segera mengembalikan semua sandera," lanjut mereka.

"Para sandera adalah prioritas utama. Kita tidak bisa menyerah begitu saja terhadap mereka," bunyi pernyataan tersebut.

Lapangan Habima berubah menjadi lautan bendera Israel yang diselingi dengan spanduk dan bendera partai oposisi kiri-tengah Yesh Atid dan Demokrat.

Terdapat pula layar besar yang menampilkan tulisan "Hentikan kegilaan kediktatoran" dan para pengunjuk rasa meneriakkan "Netanyahu pengabai. Netanyahu tidak kompeten!".

Baca juga: Israel Tambah Pasukan Besar-besaran ke Gaza dalam 48 Jam, Pakar: IDF Masih Buta Kemampuan Hamas

Tak hanya masyarakat, lebih dari 1.500 anggota fakultas di berbagai universitas di Israel telah bergabung dalam aksi mogok akademik pada Minggu (23/3/2025).

"Jika kita bisa mengorganisir pemberontakan pajak, kita akan mengorganisir pemberontakan pajak. Kita tidak akan terlibat dalam penghancuran demokrasi," kata pemimpin partai oposisi kiri-tengah Yesh Atid, Yair Lapid.

Komentarnya menggemakan sentimen yang diungkapkan oleh Forum Bisnis Israel dan serikat buruh Histadrut pada hari Jumat, yang memperingatkan bahwa mereka tidak akan tinggal diam jika pemerintah menentang Pengadilan Tinggi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
asd
Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
Â
1x
    • Chapters
    • descriptions off, selected
    • subtitles off, selected
      Advertisement
      ×

      Ads you may like.

      © 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
      Atas