Netanyahu: Israel Bisa Rebut Wilayah di Jalur Gaza jika Hamas Tak Bebaskan Sandera
Perdana Menteri Israel Netanyahu mengatakan Israel bisa merebut wilayah di Jalur Gaza jika Hamas tak membebaskan sandera.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengulangi ancamannya untuk merebut wilayah di Jalur Gaza jika Hamas gagal membebaskan sandera yang masih ditahannya.
"Semakin Hamas menolak membebaskan sandera kami, semakin kuat pula penindasan yang akan kami lakukan," kata Netanyahu dalam sidang di parlemen (Knesset) pada Rabu (26/3/2025).
"Ini termasuk perebutan wilayah dan hal-hal lainnya," ujarnya.
Netanyahu tidak menjelaskan lebih lanjut, tetapi Menteri Pertahanan Israel Katz menggemakan ancaman tersebut beberapa jam kemudian.
Dalam sebuah video yang mendorong protes warga Gaza terhadap Hamas, Katz juga mengomentari demonstrasi di Gaza dengan berkata, "Hamas membahayakan nyawa Anda dan akan menyebabkan Anda kehilangan rumah dan semakin banyak wilayah."
Pernyataan Netanyahu disampaikan selama debat yang dikenal sebagai "Debat 40 Tanda Tangan," yang merupakan versi Israel dari "Pertanyaan Perdana Menteri" versi Inggris.
Debat tersebut mencakup serangkaian pidato singkat yang dihadiri perdana menteri, setelah itu perdana menteri dan pemimpin oposisi menyampaikan pidato penutup, seperti diberitakan The Jerusalem Post.
Sebelumnya, Hamas memperingatkan Netanyahu, sandera mungkin akan kembali dalam peti mati jika Israel menggunakan kekerasan dan serangan udara yang terus berlanjut di Gaza.
Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka melakukan segala yang mungkin untuk menjaga agar sandera Israel tetap hidup, namun pemboman acak oleh Zionis (Israel) membahayakan nyawa mereka.
"Setiap kali pendudukan mencoba mengambil tawanannya dengan paksa, mereka akhirnya membawa mereka kembali dalam peti mati," katanya.
Sebelumnya, Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza pada Selasa (18/3/2025), melanggar perjanjian gencatan senjata yang disepakati dengan Hamas pada 19 Januari lalu.
Baca juga: Hamas Peringatkan Israel: Sandera akan Pulang dalam Peti Mati jika Netanyahu Tuntut Bebaskan Paksa
Lebih dari 830 warga Gaza terbunuh sejak serangan tersebut dan melukai lebih dari 1.800 lainnya.
Jika dihitung sejak Oktober 2023, serangan Israel menewaskan lebih dari 50.183 warga Gaza dan melukai lebih dari 113.828 lainnya, menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza, dikutip dari Anadolu Agency.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.