Ungguli NATO, Rusia Bisa Rebut Wilayah Musuh tanpa Satu pun Tembakan: Dengan Penyembur Api
Tentara Rusia bisa merebut posisi musuh dengan cara menyemburkan api lewat senjata yang disebut flamethrower atau penyembur api.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Siti Nurjannah Wulandari

TRIBUNNEWS.COM – Rusia berhasil merebut posisi pasukan Ukraina tanpa melepaskan satu tembakan pun.
Tentara Rusia bisa melakukannya dengan cara menyemburkan api lewat senjata yang disebut flamethrower atau penyembur api.
Bekhan Ozdoev, direktur industri klaster persenjataan di BUMN pertahanan Rusia yang bernama Rostec, mengklaim Rusia unggul jauh atas Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam hal sistem penyembur api besar.
“Pernah ada kejadian ketika sistem ini memungkinkan pasukan kami merebut posisi musuh tanpa melepaskan satu tembakan pun,” kata Ozdoev dikutip dari Sputnik, Selasa, (8/4/2025).
“Tidak ada bandingannya di dunia ini, terutama di negara-negara Barat. Kami sudah membuat kemajuan besar dalam bidang persenjataan ini, meninggalkan negara-negara NATO di belakang.”
Rostec menyebut senjata penyembur api bernama TOS-2 “Tosochka” makin jauh jangkauan semburannya.
TOS-2 yang sudah dimutakhirkan itu memungkinkan penggunanya untuk menargetkan posisi musuh dan menghancurkan fasilitasnya.
Senjata itu dipasang di wheelbase kendaraan sehingga membuatnya bisa cepat bergerak ke posisi menyemburkan api dan memundurkan diri.
TOS-2 pertama kali dipamerkan Rusia saat latihan militer Kaukasus tahun 2020.
Rusia pertama kali mengaku menggunakan TOS-2 di Ukraina pada bulan Oktober 2023.
Rusia juga mengerahkan penyembur api besar yang dijulukki TOS-1 dan TOS-1A “Solntsepek” dalam melawan pasukan Ukraina.
Baca juga: Rusia Pindahkan Meriam Koksan Korea Utara ke Krimea, Ukraina Selatan Terancam Serangan Jarak Jauh
TOS-1A dikembangkan tahun 2001 dengan berbasis TOS-1 Buratino. Senjata itu dirancang untuk menyerang kendaraan lapis baja ringan, perbentengan, dan pasukan musuh dalam jarak hingg enam kilometer.
Tahun lalu Rusia mengatakan akurasi TOS-1A telah meningkat beberapa meter.
TOS-1A bisa memunculkan panas hingga 5.000 derajat Fahrenheit dan melenyapkan wilayah dalam radius 1.000 kaki.
Rusia kehilangan TOS-2
Pada bulan Februari lalu pasukan Ukraina menghancurkan satu TOS-2 milik Rusia di garis depan pertempuran di dekat Pokrovsk.
Peristiwa ini adalah pertama kalinya TOS-2 hancur di garis depan.
“MLRS TOS-2 220 mm pertama milik Rusia yang dihancurkan, 14 Februari 2025, di arah menujuk Pokrovsk,” kata Lembaga penyelidikan independen bernama OSINT.
Dikutip dari RBC-Ukraine, senjata itu diduga dihancurkan oleh drone FPV serat fiber Ukraina.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.