Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera Israel, tapi Harus Ada Jaminan Zionis Akan Akhiri Perang di Gaza
Hamas siap membebaskan semua sandera Israel dengan imbalan pertukaran tahanan dan ada jaminan Israel akan mengakhiri perang di Gaza.
Penulis: Nuryanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kelompok Palestina tersebut siap membebaskan semua sandera Israel dengan imbalan "pertukaran tahanan yang serius" dan menjamin bahwa Israel akan mengakhiri perang di Gaza.
Saat ini, Hamas terlibat dalam negosiasi di Kairo dengan mediator dari Mesir dan Qatar – dua negara yang bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk menengahi gencatan senjata di wilayah yang terkepung tersebut.
"Kami siap membebaskan semua tawanan Israel dengan imbalan kesepakatan pertukaran tahanan yang serius, diakhirinya perang, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan masuknya bantuan kemanusiaan," kata Taher Al-Nunu, pejabat senior Hamas, Senin (14/4/2025), dilansir Arab News.
Namun, pejabat Hamas menuduh Israel menghalangi kemajuan menuju gencatan senjata.
"Masalahnya bukan jumlah tawanan, melainkan pendudukan mengingkari komitmennya, menghalangi pelaksanaan perjanjian gencatan senjata dan melanjutkan perang," ungkapnya.
"Karena itu, Hamas telah menekankan perlunya jaminan untuk memaksa pendudukan (Israel) untuk menegakkan perjanjian tersebut," tambah Taher Al-Nunu.
Hamas Tak Akan Melucuti Senjata
Situs berita Israel Ynet melaporkan pada hari Senin bahwa proposal baru telah diajukan kepada Hamas.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Hamas akan membebaskan 10 sandera hidup dengan imbalan jaminan Amerika Serikat (AS) bahwa Israel akan memasuki negosiasi untuk fase kedua gencatan senjata.
Fase pertama gencatan senjata, yang dimulai pada 19 Januari dan mencakup beberapa pertukaran sandera-tahanan, berlangsung selama dua bulan sebelum bubar.
Upaya menuju gencatan senjata baru telah terhenti, dilaporkan karena perselisihan mengenai jumlah sandera yang akan dibebaskan oleh Hamas.
Baca juga: DMDI Indonesia Dukung Rencana Presiden Prabowo Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Tanah Air
Sementara itu, Nunu mengatakan bahwa Hamas tidak akan melucuti senjata, syarat utama yang telah ditetapkan Israel untuk mengakhiri perang.
“Senjata perlawanan tidak dapat dinegosiasikan,” kata Nunu.
Israel Perluas Serangannya
Sementara, pada Sabtu (12/4/2025), Israel mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan pembangunan koridor keamanan baru yang memisahkan kota selatan Rafah dari wilayah Gaza lainnya.
Militer Israel mengatakan koridor tersebut akan segera diperluas “secara besar-besaran” di sebagian besar wilayah pesisir kecil tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.