Mayoritas Perusahaan Tak Kontrol Aplikasi Karyawan
Padahal, membatasi penggunaan aplikasi pihak ketiga meningkatkan keamanan workstation perusahaan dan meningkatkan efisiensi pegawai.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei Kaspersky Lab bekerjasama dengan B2B International menemukan fakta 57 persen perusahaan tidak menggunakan tools khusus untuk mengontrol aplikasi.
Padahal, membatasi penggunaan aplikasi pihak ketiga meningkatkan keamanan workstation perusahaan dan meningkatkan efisiensi pegawai. Kondisi ini menyebabkan penjahat cyber memiliki banyak cara untuk menginfeksi sistem.
Salah satunya adalah dengan menyamarkan malware sebagai aplikasi populer dan ketika seorang pegawai menjalankan aplikasi tersebut, seluruh infrastruktur akan terinfeksi.
Perusahaan perlu mengembangkan dan menerapkan kebijakan keamanan yang khusus menangani penginstalan dan peluncuran aplikasi. Namun ternyata tidak semua perusahaan melakukan ini.
Berdasarkan survei di atas, mayoritas perusahaan tidak memiliki tools pengontrol aplikasi dan 17 persen perusahaan tidak tertarik untuk menggunakan teknologi baru pengontrol aplikasi. Sebagian bahkan tidak tahu ada teknologi semacam ini.
Hal yang sama bisa dilihat dalam hal perangkat eksternal dan data bergerak. Hanya 44 persen perusahaan yang memberi perhatian atas masalah ini dan menerapkan tools pengontrol perangkat, sementara 17 persen perusahaan tidak tahu adanya tools seperti ini atau tidak tertarik untuk menggunakannya.
Di sisi lain, malware yang disebarkan melalui USB terus menebar ancaman. Di tahun 2012 saja, solusi keamanan Kaspersky Lab mencegah lebih dari 3 miliar usaha penginfeksian lokal.
Selain itu, memberi kebebasan penuh kepada karyawan untuk menghubungkan perangkat eksternal ke jaringan perusahaan meningkatkan kemungkinan kebocoran data.