Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Ini Ketiga Kalinya Helikopter MI 17 Alami Kecelakaan

Ini bukan untuk pertama kalinya helikopter buatan Rusia MI 17 mengalami kecelakaan.

Penulis: Budi Prasetyo
zoom-in Ini  Ketiga  Kalinya   Helikopter MI 17  Alami  Kecelakaan
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Enam unit helikopter Mi-17 V5 buatan Rusia diserahkan kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan di Skadron 21/Sena, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (26/8/2011). Enam helikopter Mi-17 V5 tersebut merupakan helikopter angkut militer yang dapat mengangkut 36 personil atau beban seberat tiga ton, dan akan mengisi Skadron 31/Serbu Semarang. | 

TRIBUNNEWS.COM  JAKARTA – Ini bukan untuk  pertama kalinya helikopter buatan Rusia MI 17  mengalami kecelakaan.

Setidaknya  dengan  Kecelakaan  jatuhnya helikopter  TNI AD MI-17  yang  tengah membawa bahan bangunan untuk membangun pos di perbatasan Malinau ,  merupakan  kecelakaan ke  tiga yang dialami  helikopter jenis ini

Bulan Agustus lalu, pintu helikopter MI-17 jatuh  menimpa  atasp rumah dan sebuah kendaraan roda empat milik warga di Jalan Karina Sayang I, Nomor 19, Blok 3, RT 16/08, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (24/8/2013) pagi. Pintu itu terlepas saat terbang latihan rutin.

Sementara  bulan Oktober, MI-17  melakukan  pendaratam darurat sekitar 600 meter arah barat Bandara Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Jumat (11/10/2013). Enam orang kru beserta delapan personel TNI dari Satuan Tugas (Satgas) 126 selamat.

Pemilihan Mil Mi-17 Hip buatan Kazan, Rusia, melalui perusahaan negara Rusia, Rosoboronexport, itu dilandasi dari berbagai operasi yang dilakukan  militer Indonesia. Itu adalah operasi militer perang dan operasi militer selain perang. Di Rusia, Mi-17 juga dikenal dengan nama Mi-8 dan diberi nama panggilan Hip oleh NATO.

Helikopter  Mi 17 berdaya angkut 35 tentara infantri bersenjata lengkap itu juga bisa dialihkan ke dalam misi kemanusiaan, mulai dari pemetaan area bencana hingga evakuasi bahan bantuan hingga manusia dan peralatan yang diperlukan.

Dari sisi kemampuan angkut personel, "kelas" Mi-17 yang juga dikembangkan menjadi Mi-19 untuk komando penyerbuan pasukan, bisa disandingkan dengan Sikorsky CH-53D Sea Stallion. Namun harganya sangat jauh berbeda, dengan perkiraan harga pasaran Mi-17 pada 2010 ada pada kisaran 11 juta dolar Amerika Serikat per unit.

Berita Rekomendasi

Tercatat Mi-17 ini telah beberapa kali mendarat dan lepas landas dari Bandar Udara Haliwen, Atambua, di NTT. Bandar udara perintis ini hanya belasan kilometer dari garis perbatasan Indonesia dengan Timor Leste (dalam bahasa Indonesia, Timor Timur).

Helikopter kelas menengah berat itu bisa digunakan untuk pengamanan perbatasan, baik untuk pemantauan, maupun pengerahan pasukan dan logistiknya.

Helikopter ini juga bisa digunakan sebagai helikopter serbu dan angkut pasukan pada jumlah tertentu misalnya dalam rangka pengamanan perbatasan.

TNI-AD sendiri memiliki visi yang telah disetujui pemeirntah, bahwa kekuatan yang diperlukan Pusat Penerbangan TNI-AD untuk Mi-17 itu adalah 18 unit.

Dasar perhitungannya adalah, helikopter legendaris buatan Amerika Serikat, Bell (Bell-205 dan Bell-402) yang dimiliki TNI-AD kurang mumpuni untuk kepentingan penggelaran pasukan infantri ke garis depan palagan. Seluruh Bell itu, diketahui hanya mampu mengangkut maksimal 1/3 kekuatan satu batalion infantri.

Mekanisme pembelian seluruh Mil, baik Mi-17 ataupun Mi-35P di tubuh Pusat Penerbangan TNI-AD memakai pinjaman negara Rusia kepada Indonesia.

Besarannya  pembelian  heliklopter 56 juta dolar AS dengan persyaratan yang sangat ringan dan menguntungkan Indonesia mengingat Indonesia merupakan mitra yang baik,

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas