Malware Modus Paling Sering Digunakan Untuk Mencuri Data
para penjahat cyber menggunakan laman internet palsu yang menyerupai perusahaan komersial besar, bank, dan toko-toko online
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang bulan November lalu, malware paling banyak digunakan untuk mencuri data-data penting. Untuk melakukan ini, para penjahat cyber menggunakan laman internet palsu yang menyerupai perusahaan komersial besar, bank, dan toko-toko online.
Pelaku juga mencuri informasi atau kredensial perbankan langsung dari komputer pengguna.
"Begitu terunduh di perangkat pengguna, file-file berbahaya akan langsung terkirim ke alamat email yang ada di perangkat tersebut, atau mengunduh dan menjalankan file dari Internet tanpa sepengetahuan korban," kata Tatyana Shcherbakova, Senior Spam Analyst, Kaspersky Lab, Kamis (26/12/2013).
Spammer mengirimkan banyak program berbahaya yang disamarkan sebagai pesan suara di dalam arsip ZIP. Penipuan semacam ini menggunakan surat yang tampak seperti dikirim melalui Skype.
Arsip yang dilampirkan berisi program spyware yang mencuri cookies browser serta password untuk FTP client dan akun email. Seluruh data yang berhasil dicuri kemudian dikirim ke para pelaku.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.