TRIBUNNEWS.COM – Game populer di iOS dan Android, Angry Birds akan digratiskan. Setidaknya itulah rencana Rovio Entertainment Ltd., perusahaan pembuat game, seiring dengan berubahnya strategi bisnis mereka.

Selama ini Rovio mengambil untung dari para pembeli game di Apple App Store atau Google Play Store. Namun, Rovio akan mengubah haluan game Angry Birds dengan menjadikannya game freemium.

Game Angry Birds akan digratiskan saat diunduh dan disertai beragam fitur yang jika pengguna ingin memilikinya, harus membeli.

Strategi freemium mulai banyak diadopsi para publisher game mobile, karena metode tersebut terbukti lebih menguntungkan. Freemium memang menggratiskan aplikasinya, namun saat ingin naik level dengan mudah atau membeli item tertentu, pengguna harus membelinya.

"Free-to-play" masih menjadi strategi baru bagi kami, karena itu kami akan berhati-hati," ujar Jami Laes, Executive Vice President Rovio Games. Laes juga mengatakan bahwa pergantian paradigma ini disebabkan karena Rovio ingin agar lebih banyak orang yang berinteraksi dengan Angry Birds.

"Dengan digratiskan, tentunya akan menjadi langkah yang tepat agar produk kami bisa dijangkau lebih banyak konsumen," demikian terang Laes seperti dikutip dari The Wall Street Journal, Kamis(2/1/2014).

Rovio terjun ke dunia mobile game semenjak 2009. Strategi free-to-play memang telah digunakan sejak lama, namun dengan dirilisnya "Angry Birds Go!" beberapa waktu lalu, membuat Rovio benar-benar siap bersaing dengan game freemium lain, seperti "Clash of Clans" atau "Candy Crush."

Menurut lembaga peneliti Distimo, dari 10 game tersukses yang meraih untung di App Store Apple, hanya game "Minecraft" yang merupakan aplikasi game berbayar. Angry Birds sendiri gagal masuk dalam daftar 10 besar tersebut selama 2013 ini.

Angry Birds lebih banyak mendapat untung dari penjualan lisensi, mulai dari produk kecantikan hingga taman bermain yang menggunakan karakter-karakter Angry Birds.

Diperkirakan sekitar 45 persen dari keuntungan Rovio di tahun 2012 berasal dari penjualan lisensi dan merchandise, dengan nilai sekitar 209 juta dollar AS.