Path Memang Sengaja Cari Investor di Indonesia
Anindya tidak mengungkapkan besarnya saham yang dimiliki Bakrie Global Group di perusahaan Path.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jejaring sosial personal Path, menutup pendanaan putaran ketiga (Seri C) dari beberapa investor yang totalnya mencapai 25 juta dollar AS. Dalam investasi kali ini, Path mendapat investor baru, yaitu Bakrie Global Group dari Indonesia.
Selain kelompok bisnis Bakrie, investor yang berpartisipasi dalam pendanaan ini, termasuk Greylock Partners, Kleiner Perkins, Index Ventures, Insight Venture Partners, Redpoint Venture Partners dan First Round Capital.
“Kami sangat antusias untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan Path agar bergerak maju,” kata CEO Bakrie Global Group, Anindya Bakrie, seperti dikutip dari Recode.net. “Dengan tim manajemen yang solid dan rencana pengembangan yang relevan, Path akan terus menghubungkan banyak orang Indonesia secara personal, bermakna dan produktif.”
Namun, Anindya tidak mengungkapkan besarnya saham yang dimiliki Bakrie Global Group di perusahaan Path.
Pendanaan baru ini membawa total investasi dalam Path sekitar 65 juta dollar AS. Sebelumnya, pada tahun 2011, Path juga mendapat investasi sekitar 10 juta dollar AS.
CEO Path Dave Morin, mengaku telah banyak bernegosiasi dengan investor dari AS. Namun, ia selalu mencari strategi dan fokus pada pasar Asia, khususnya Asia Tenggara, tempat di mana layanan Path tumbuh.
“Saya berusaha memahami pasar itu dan menemukan mitra lokal untuk memperluas operasi kami,” ujar Morin. Ia menambahkan, Path akan menggunakan dana itu untuk mengembangkan produk dan memperbesar pendapatan.
Path, yang didirikan pada 2010 di San Francisco, California, saat ini digunakan oleh 23 juta pengguna terdaftar di seluruh dunia. Layanan ini mencoba mendapatkan keuntungan dengan berjualan stiker digital dan filter foto yang dijual dengan harga bervariasi.