Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jangan Salah, Lahan Gambut Juga Bisa Buat Budidaya Tanaman

salah besar anggapan orang yang mengatakan lahan gambut kalau dimanfaatkan untuk budidaya tanaman itu akan merusak lingkungan.

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Jangan Salah, Lahan Gambut Juga Bisa Buat Budidaya Tanaman
IST
Lahan gambut di Kalteng 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemanfaatan lahan gambut bisa menjawab berbagai persoalan global seperti ekonomi, ketahanan pangan, energi, serta perubahan iklim. Hal itu akan tercapai apabila dilakukan dengan penerapan ilmu dan teknologi yang tepat.

Menurut ahli lahan gambut Institut Pertanian Bogor (IPB), DR Sunarwidi, semua jenis tanah bisa dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dan tidak akan mengganggu ekologi apabila menggunakan teknologi yang tepat. Ia menegaskan lahan gambut tidak merusak lingkungan apabila digunakan untuk budidaya tanaman.

"Jadi salah besar anggapan orang yang mengatakan lahan gambut kalau dimanfaatkan untuk budidaya tanaman itu akan merusak lingkungan. Itu pemahaman yang keliru," kata Sunarwidi dalam keterangannya, Senin (27/1/2014).

Ia membenarkan bahwa lahan gambut akan melepaskan emisi gas CO2 ke udara. Namun menurutnya pelepasan gas CO2 itu tidak akan merusak lingkungan karena sifat gas CO2 akan kembali diserap oleh tanaman yang ada di sekitarnya.

"Tanaman itu agar bisa tumbuh kan memerlukan CO2. Sementara itu tanaman kita itu masih kekurangan CO2," papar Sunarwidi.

Jadi, menurut Sunarwidi, tidak masalah lahan gambut dimanfaatkan untuk budidaya tanaman sawit atau karet. Dari sisi ekologi, kata dia, pemanfaatan lahan gambut tersebut justru akan berdampak positif terhadap lingkungan maupun ekonomi.

Sebelumnya, Presiden Federasi Himpunan Ilmu Tanah se-Asia Timur dan Asia Tenggara (ESAFS) Yuswanda Tumenggung berpendapat, selain pemanfaatan lahan gambut bisa untuk memenuhi kebutuhan lahan pangan dan energi, juga bisa digunakan untuk industri berbasis biomassa. “Kuncinya adalah pemanfaatan ilmu dan teknologi yang tepat,” katanya.

Berita Rekomendasi

Menurut Yuswanda, penerapan manajemen pengelolaan air dengan teknologi ekohidro bisa menjaga kelembaban gambut untuk menekan pelepasan emisi gas rumah kaca. Dikombinasikan dengan jenis tanaman yang tepat, lahan gambut yang dimanfaatkan bahkan bisa menyerap emisi gas rumah kaca. “Jadi secara akumulasi emisi gas rumah kacanya justru lebih banyak yang terserap dan tersimpan,” tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas