Bioskop di AS Larang Kacamata Google Glass
League mengatakan, kekhawatiran utamanya adalah petugasnya tidak bisa mengetahui apakah kacamata itu diaktifkan atau tidak.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Kacamata pintar Google Glass memang mendapat banyak pujian karena kecanggihannya, tetapi juga mendapat kritik keras hingga larangan pemakaian. Kini, bentuk pelarangan terbaru berasal dari jaringan bioskop di Amerika Serikat.
Diberitakan oleh CNet, (10/6/2014), jaringan bisokop besar di AS, Alamo Drafthouse Cinema, baru-baru ini mengeluarkan peraturan bahwa pengunjung dilarang mengenakan kacamata pintar Google itu dalam bisokop.
CEO Alamo rafthouse Cinema, Tim League, mengonfirmasi kabar pelarangan Google Glass tersebut. Melalui akun Twitter-nya, League mengatakan Google Glass resmi dilarang dari auditorium begitu lampu diredupkan dan film diputar.
Apa alasan League sehingga melarang penggunaan Google Glass di jaringan bioskopnya? "Saya telah mencoba Google Glass, saat itu saya sadar akan potensi pembajakan yang bisa terjadi dari dalam bioskop," ujar League.
"Setelah itu saya belum mengambil keputusan, sampai pada awal bulan ini saya melihat ada yang memakainya di bioskop," imbuh League.
League mengatakan, kekhawatiran utamanya adalah petugasnya tidak bisa mengetahui apakah kacamata itu diaktifkan atau tidak. "Saya sadar betul bahwa teknologi terus berkembang dan perangkat seperti ini bisa menggantikan kacamata biasa di masa mendatang," ujarnya.
Pembajakan memang menjadi isu utama yang dihadapi Google Glass dalam bioskop, walau perangkat ini sebenarnya memiliki daya baterai yang tidak lama, sehingga tidak mungkin penggunanya dapat merekam seluruh film.
Kasus Google Glass yang dilarang dalam bioskop sebelumnya juga pernah terjadi. Awal tahun ini, seorang pria digelandang keluar dari bioskop di Ohio, AS, lalu diinterogasi setelah ia kedapatan mengaktifkan Google Glass saat film ditayangkan.