TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Microsoft Device Indonesia tetap yakin dengan strategi penjualan secara konvensional ketimbang online. Maksudnya, penjualan dengan memajang perangkat di gerai-gerai  milik distributor. Meski mengaku pernah menerapkan strategi penjualan online, tapi itu berlaku di masa preorder saja.

”Kita pernah beberapa kali menjual secara online seperti Nokia X. Tapi kita tetap mempertahankan penjualan lewat gerai-gerai ponsel yang bekerja sama dengan distributor,” terang Product Marketing Manager, Software & Device Microsoft, Anvid Erdian, dalam perbincangan dengan Tribunnews.com, awal bulan ini.

Anvid beralasan sendiri kenapa mempertahankan penjualan lewat gerai ponsel. Dia menegaskan konsumen bisa langsung merasakan langsung pengalaman berinteraksi dengan perangkat. ”Konsumen bisa memegang, mencoba, dan melihat langsung perangkatnya. Kalau lewat online kan enggak bisa,” paparnya.

Lagi pula, sambung Anvid, tiap sepekan sekali gerai ponsel yang bekerja sama dengan Microsoft Device menggelar edukasi produk kepada konsumen. Dengan begitu konsumen bisa mengetahui lebih jauh keunggulan produk dari kelas entry level sampai premium.

Seperti diketahui, Xiaomi Redmi terbukti bikin geger di Indonesia. Dalam penjualan perdananya saja, sekitar 50 ribu smartphone asal Tiongkok itu ludes terjual dalam hitungan sekian jam di situs e-commerce.

Bahkan saking semangatnya konsumen berebut si ‘Apple-nya Tiongkok’ ini membuat situs e-commerce tersebut down sampai 42 menit. Gegap gempita penjualan Xiaomi ini akhirnya jadi pembicaraan luas di sosial media.

Harga yang murah dan kampanye yang demikian masif secara viralitas sosial media membuat banyak orang terpacu memiliki Xiaomi. Di samping itu, Xiaomi begitu mengandalkan penjualan secara online sehingga calon konsumen tak perlu bersusah payah ke gerai ponsel.