Menteri Tifatul Umumkan Pengunduran Diri via Twitter
Posisi Menkominfo yang ditinggalkan Tifatul untuk sementara akan dijabat oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Tifatul Sembiring pada hari ini, Rabu (30/9/2014) menyatakan pengunduran dirinya dari jabatan menteri.
"Hari ini 30-9-2014, saya resmi mundur sbg Menkominfo. Kami mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan," cuit Tifatul lewat akun Twitter resminya, @tifsembiring.
Mundurnya Tifatul dari jabatan menteri lebih cepat dari yang dijadwalkan karena ia akan dia akan menduduki jabatan baru sebagai anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai besok Kamis (1/10/2014).
Posisi Menkominfo yang ditinggalkan Tifatul untuk sementara akan dijabat oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto.
Selama menjabat sebagai Menkominfo, Tifatul juga pernah mengklaim beberapa prestasinya melalui akun twitter.
Dalam kultwit-nya pada 1 Agustus 2014, menurut Tifatul, selama ia menjabat sebagai Menkominfo, Penerimaan Nasional Bukan Pajak (PNBP) Kemenkominfo naik menjadi Rp 13,6 triliun per tahun. Sementara anggaran yang terpakai hanya Rp 3 triliun per tahun.
Di sisi lain, menurut Tifatul, hampir semua desa di Indonesia saat ini sudah masuk (terhubung) dengan telepon. Tifatul merinci lebih kurang 72.000 desa yang sudah terhubung dengan kabel telepon.
Untuk layanan internet, menurut Tifatul, semua kecamatan di Indonesia kini sudah terhubung melalui program Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) dan Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK).
PLIK dan MPLIK adalah proyek Kementerian Kominfo untuk memberikan akses internet bagi warga di tingkat kecamatan dan kota yang selama ini sulit terhubung dengan internet.
Menurut dia, saat ini sudah ada 5.748 PLIK maupun 1.970 MPLIK di semua kota dan kabupaten, yang memberikan akses internet gratis.
Jaringan fiber optic Palapa Ring juga diklaim Tifatul sudah rampung 90 persen. Selain itu, wilayah jangkauan komunikasi seluler di Indonesia juga telah mencapai 95 persen. Sebanyak 31 stasiun TVRI baru juga telah dibangun selama Tifatul menjabat.
Selain itu, berbagai kegiatan yang dilakukan Kominfo juga turut melahirkan inovator-inovator baru, seperti Indonesia ICT Award (INAICTA), ICT Training Center, proyek e-learning, program beasiswa S-2 dan S-3 IT dan komunikasi, dan Indonesia Open Source Award.
Tifatul Sembiring memang dekat dengan dunia Twitter. Cuitan-cuitannya pun seringkali mendapat banyak tanggapan dari netizen di Indnoesia.
Salah satunya yang paling diingat oleh banyak netizen adalah komentarnya tentang kecepatan internet di Indonesia, "Kalau internet-nya cepat mau buat apa?"