Penyelenggara Bermimpi Indocomtech Selevel CES di Las Vegas
Vista hendak mendorong para peserta pameran agar menyajikan kegiatan-kegiatan lain yang unik di luar jualan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pameran komputer tahunan di Jakarta, termasuk Indocomtech, biasanya identik dengan penjualan langsung ke konsumen yang disertai aneka promo. Namun untuk eksebisi kali ini dan setelahnya, pihak Amara Pameran Internasional (API) selaku organizer menginginkan adanya sedikit perubahan.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur API Sri Vista Limbong. "Sesuai dengan tema 'Digital Life' Indocomtech tahun ini, kami ingin agar pengunjung bisa mendapat pengalaman yang berbeda," ujar Vista ketika ditemui usai acara pembukaan Indocomtech 2014, Jakarta Convention Center, Rabu (29/10/2014) kemarin.
Maksudnya, Vista hendak mendorong para peserta pameran agar menyajikan kegiatan-kegiatan lain yang unik di luar jualan. Dia mencontohkan stand Taiwan Excellence yang menggelar demo produk aneka produk unggulan dari Taiwan, juga Intel yang menyediakan headset virtual reality Oculus Rift di stand miliknya.
Ada juga aplikasi mobile bernama Mapflix 2 yang menyajikan informasi seputar pameran, seperti peta stand dan agenda program acara untuk pengguna gadget Android dan iOS. "Aplikasi ini menghadirkan pengalaman digital untuk pengunjung sekaligus membantu kami mengurangi limbah sampah kertas," imbuh Vista.
Dengan demikian, diharapkan pengunjung pameran bisa merasakan sesuatu yang berbeda, tak hanya melulu soal penjualan langsung ke konsumen. Vista berangan-angan menjadikan pameran Indocomtech mirip gelaran akbar Consumer Electronics Show (CES) yang digelar tahunan di Las Vegas, Amerika Serikat.
"Di sana (CES) itu banyak sekali demo teknologi yang bersifat B2B (business to business) seperti smart TV, 3D glass, dan lain-lain. Memang ada juga transaksi, tapi kebanyakan untuk urusan branding," kata Vista.
Vista memperkirakan bahwa dari sekitar 300 peserta pameran Indocomtech 2014, sebanyak 5 hingga 7 persen di antaranya sudah aktif menawarkan experience seperti yang diinginkan. Contohnya Taiwan Excellence dan Intel tadi.
Kendati demikian, Vista mengakui bahwa pada akhirnya aspek Business to Consumer (B2C) alias penjualan langsung tetap mengambil porsi terbesar di pameran. "Soalnya, pameran yang murni B2B itu sulit diwujudkan di Indonesia. Kebanyakan pasti ujung-ujungnya Business to Consumer."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.