Oppo Lebih Suka Jualan di Asia daripada Amerika dan Eropa
General Manager Oppo Sky Li mengatakan negara berkembang menyimpan potensi yang tak kalah menarik dibandingkan pasar di negara-negara maju
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Oppo berusaha menangkap peluang pertumbuhan di pasar negara berkembang di wilayah-wilayah seperti Asia Tenggara, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika yang menurut pabrikan gadget ini memiliki angka pertumbuhan pasar mencapai kisaran 30 persen.
General Manager Oppo Sky Li mengatakan negara berkembang menyimpan potensi yang tak kalah menarik dibandingkan pasar di negara-negara maju.
"Jika Anda melihat industri smartphone, semua tertuju pada pasar Amerika dan Eropa. Kami tidak meragukan ini, tapi Oppo datang untuk melihat pasar negara berkembang," kata Li dalam keterangan tertulis.
Li mencontohkan pasar Tiongkok, negara asal Oppo, di mana produk kelas atas dari Oppo disebutnya mendapat sambutan baik dari konsumen. Di negeri Tirai Bambu, lanjut Li, perangkat Oppo dengan rentang harga Rp 3 juta hingga Rp 4 juta memiliki pangsa pasar 25 persen, sementara perangkat kategori harga Rp 2 juta hingga Rp 3 juta menguasai pangsa pasar sebesar 15 persen.
Sebelumnya, Li juga sempat menjelaskan bahwa smartphone high-end Oppo dengan kisaran harga Rp 4 juta hingga Rp 6 juta menguasai 15 persen pangsa pasar di Tiongkok.
"Saya dapat mengatakan produk Oppo dari kelas menengah hingga high-end dapat diterima dengan baik oleh konsumen di Tiongkok," imbuh dia.
Oppo sendiri memang memiliki strategi untuk berfokus pada pasar di negara-negara yang dekat dari negeri asalnya. Kendati demikian, pabrikan ini juga turut memasarkan perangkat-perangkatnya di wilayah lain di seluruh dunia.