Anggaran Belanja Libang Iptek Minim
Kondisi ini bisa dilihat dari peningkatan rasio belanja litbang terhadap PDB tahun 2013 yang hanya naik 0,01 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima tahun terakhir ini, kondisi iptek nasional bergerak melambat dan bisa dikatakan stagnan. Ini bisa dilihat dari ekonomi, intensitas teknologi, belanja litbang nasional, sumber daya manusia iptek dan luaran iptek.
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Iskandar Zulkarnain menyatakan, kondisi ini bisa dilihat dari peningkatan rasio belanja litbang terhadap PDB tahun 2013 yang hanya naik 0,01 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Saat ini rasio Indonesia 0,09 persen, masih kecil dibandingkan negara Asean lainnya seperti Malaysia 1 persen, Singapura 2,1 persen," katanya saat peluncuran buku saku indikator Iptek 2014 di Jakarta belum lama ini.
Buku Saku Indikator Iptek Indonesia merupakan buku berisi data dan informasi iptek yang mengambarkan kondisi saat ini sehingga pengambil keputusan bisa mengetahui dan memahami kondisi iptek.
Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menyatakan, belanja litbang per peneliti terendah dibandingkan sektor pemerintah dan swasta.
"Satu peneliti di perguruan tinggi hanya mendapat sekitar Rp 87,83 juta per tahun. Ini mengindikasikan peningkatan dana pendidikan yakni 20 persen dari APBN belum memprioritaskan kegiatan penelitian dan pengembangan," katanya.